Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak-anak Imigran Pencari Suaka di Jawa Tengah Belum Bisa Bersekolah

Anak- anak tersebut sudah bisa berbahasa Indonesia dengan lancar dan menjadi pekerjaan rumah untuk dikomunikasikan dengan pemerintah daerah

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Anak-anak Imigran Pencari Suaka di Jawa Tengah Belum Bisa Bersekolah
Kompas.com/Kiki Andi Pati
Ilustrasi imigran 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sejumlah anak-anak imigran pencari suaka yang ditampung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kanwil Jawa Tengah tidak bisa mengenyam pendidikan di Kota Semarang.

Mereka hanya bisa belajar di tempat penampungan dan belum bisa diterima di sekolah-sekolah yang ada di Semarang.

Kepala Divisi Imigrasi, Ramli menuturkan kasus anak-anak imigran bermasalah ingin bersekolah tidak hanya terjadi di Semarang.

Menurutnya, mereka belum bisa bersekolah lantaran status kewarganegaraannya.

"Hal ini tergantung Pemerintah Daerah menyikapi. Hingga saat ini belum ada pembicaraan," tutur dia, Sabtu (19/1/2019).

Ramli menuturkan imigran ingin bersekolah harus mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan sehingga sekolah belum mau menerima siswa-siswa imigran.

Baca: Sebelum Tahun 2021, Kanada Siap Tampung 1 Juta Imigran Baru

BERITA REKOMENDASI

"Kalau di Manado anak-anak imigran oleh pemerintah daerahnya difasilitasi untuk sekolah di SMP maupun SD di sekitarnya. Tapi di Semarang belum," tuturnya.

Menurut dia, berdasarkan dengan peraturan presiden nomor 125 bahwa imigran ditampung di tempat pemampungan bukan di rumah detensi.

Pihaknya mengajak pemerintah daerah untuk memikirkan bagaimana cara memfasilitasi.

"Sampai sekarang belum ada titik temu. Kami sudah bicara dengan Pemerintah Kota Semarang. Ini yang akan kami tindaklanjuti dalam waktu dekat," jelasnya.

Ia menuturkan saat ini ada 61 anak imigran pencari suaka di Semarang.

Selama ini anak-anak imigran hanya bisa belajar di tempat penampungan.

"Kalau dari sisi kemanusian kasihan juga. Anak- anak tersebut sudah bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk dikomunikasikan dengan pemerintah daerah," tukasnya. 

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas