Pembunuh Balita dan Penganiaya Dua Perempuan Tetangganya Tampak Santai Jalani Rekontruksi
Motif pembunuhan tetangga itu masih belum jelas dan saat ditanya seputar peristiwa itu, tersangka selalu mengaku tak ingat apa-apa
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Temanggung, Jawa Tengah, menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan balita dan penganiayaan dua perempuan.
Tersangka Sunaryo (26), Kamis (24/1/2019), menjalani reka ulang pembunuhan Rafa Nesya Ardani (2,5) serta penganiayaan Atik Ernawati (31) dan Kholisatun Mafruroh (23) di halaman belakangan Mapolres setempat.
Kholisatun tak lain merupakan ibunda Rafa.
Saat menjalankan rekonstruksi, tersangka terlihat santai dan tidak tampak tertekan atau memperlihatkan aura kesedihan di wajahnya.
Dalam rekonstruksi tersebut, Sunaryo memperagakan 21 adegan.
Mulai dari saat dijemput dari lereng Gunung Merapi untuk pulang ke rumahnya di Dusun/Desa Gandon, Kecamatan Kaloran, Temanggung.
"Memperagakan 21 adegan, mulai dari tersangka dijemput dari lereng Merapi. Lalu pulang ke rumah. Terus melakukan pembunuhan dan penganiayaan hingga ia lari," ujar Kasatreskrim Polres Temanggung, AKP Dwi Haryadi, di sela-sela rekonstruksi.
Baca: TKN Bela Jokowi soal Pemberian Remisi kepada Pelaku Pembunuhan Wartawan di Bali
Lokasi pelaksanaan rekonstruksi sengaja dipilih di halaman belakang Mapolres bukan di tempat kejadian perkara (TKP).
Kepolisian juga tak mendatangkan ibu korban sebagai saksi.
"Takutnya justru itu akan membebani psikologis Kholisatun. Tentu ia masih sangat berduka," ucapnya.
Rekonstruksi kejadian diperlukan untuk melengkapi berkas perkara.
Mulai dari kronologi kejadian, peran saksi saat peristiwa hingga apa yang dilakukan tersangka saat itu.
"Ini memperjelas alur cerita dan kronologi kejadian. Kami ingin kasus ini segera P-21," kata Dwi.