Sopir Bus Bima Suci Patah Selangka dan Luka di Kepala
Penanganan intensif pun terus dilakukan kepada Dede oleh perawat dan dokter di RS Rama Hadi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Dede Suhaeri (40), sopir Bus Bima Suci yang kecelakaan di Tol Cipularang KM 70, Senin (28/1/2019), masih dirawat di RS Rama Hadi, Purwakarta.
Dia menjadi saksi kunci dalam kecelakaan bus yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia.
Dede pun menjadi korban yang mengalami luka cukup parah di badannya.
Direktur Rumah Sakit Rama Hadi Purwakarta, Novi Christina membenarkan bahwa Dede masih dalam perawatan karena luka yang diderita.
"Saat dibawa ke sini, kondisinya luka berat. Pasien, mengalami patah tulang selangka atau Fraktur Klavikula bagian kanan," kata Novi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Kamis (31/1/2019).
Selain luka parah di bahu kanan, dia pun mengalami luka di bagian kepala, dan memar karena benturan di sekujur tubuhnya.
Oleh karena itu, penanganan intensif pun terus dilakukan kepada Dede oleh perawat dan dokter di RS Rama Hadi.
Dengan demikian, kondisi kesehatan warga Cilegon, Banten itu seiring berjalannya waktu keadaannya semakin membaik.
"Tapi saat ini pasien belum diperbolehkan pulang. Melihat dari kondisinya, pasien tersebut butuh penanganan serius," ujarnya.
Diketahui sebelumnya, pengemudi bus dengan jurusan Bandung-Merak itu, masih berstatus saksi pada kecelakaan tersebut.
Bersama sejumlah penumpang yang menjadi korban selamat, Dede masih dalam tahap dimintai keterangan oleh kepolisian.
Sebab saat ini, sopir diakui masih dalam perawatan medis akibat luka di tubuhnya dan belum bisa dimintai keterangan lebih dalam.