Lapas Wanita Palangkaraya Ricuh, Penghuni Sempat Bakar Kasur dan Lempar Petugas
Kericuhan terjadi di Lapas Wanita di Jalan Tjilik Riwut Km 40 Palangkaraya, Kalimantan Tengah sejak, Jumat (1/2/2019).
Editor: Dewi Agustina
Data terhimpun, jumlah napi yang menghuni lapas wanita 43 napi dan 1 tahanan, personel lapas wanita berjumlah 50 orang, yang melaksanakan piket 28 orang di bagi setiap regu 7 orang.
Pihak pengelola lapas bersama kepolisian berhasil melakukan mediasi terkat tuntutan penghuni lapas yang mengamuk karena mengelukan fasilitas lapas yang dianggap belum optimal dalam memberikan kenayanan penghuninya.
Mediasi Sukses
Kericuhan yang terjadi di Lembaga permasyarakatan (LP) perempuan Klas II A Palangkaraya Jalan Tjilik Riwut Km 40 dipicu lantaran penghuni merasa tidak diperlakukan dengan semestinya sehingga meminta agar pelayanan di lapas lebih baik lagi.
Kapolres Palangkaraya AKBP Timbul RK Siregar menjelaskan, dalam mediasi yang dilakukan pihaknya antara penghuni lapas dan pihak kalapas disepakati, berbagai tuntutan, ditampung dan disalurkan.
"Nantinya masalah ini akan dibawa ke kantor wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenhumkam) Kalteng, sehingga yang akan memutuskan adalah pihak Kemenkum HAM," ujar Kapolres Palangkaraya, AKBP Timbul RK Siregar.
Ratusan personel gabungan dari Kepolisian dan TNI berjaga-jaga dalam pengamanan tersebut.
Saat ini situasi di lokasi kejadian sudah kondusif. Untuk mengantisipasinya sejumlah personel bertahan di lokasi.
Pembenahan Fasilitas Lapas
Kepala Divisi Lembaga Pemasyarakatan Kemenkum Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) Kalimantan Tengah, Hanibal, mengatakan pihaknya sudah mendamaikan warga binaan di Lapas Wanita Palangkaraya setelah ricuh dengan dibantu oleh pihak aparat keamanan yang datang membantu.
"Saya datang sendiri ke lokasi untuk memberikan penjelasan kepada warga binaan tersebut, soal fasilitas yang dituntut tentu akan kami benahi secara bertahap, karena bangunan itu bangunan baru operasional," ujarnya.
Bahkan daya listrik yang ada di lapas tersebut juga masih kurang, termasuk tempat ibadah juga secara bertahap akan dibangun.
"Masalah anggaran juga jadi kendala, tetapi ini secara bertahap akan dibenahi, saya sudah bicara dihadapan mereka," ujarnya.
Tanggapan DPRD
Kericuhan yang terjadi di Lapas Wanita Palangkaraya, Sabtu (2/2/2019) menjadi perhatian, Ketua Komisi A bidang pemerintahan, DPRD Kalimantan Tengah, Yohanes Freddy Ering.
Pengurus PDIP Kalteng ini, sudah menjadi tren di Indonesia selama ini, banyak Lapas atau Rutan yang kelebihan kapasitas, sehingga sangat mengganggu atau membuat tidak nyaman penghuninya.
Freddy mengatakan, selayaknya pemerintah menambah fasilitas yang kurang, untuk lapas wanita tersebut sehingga pembinaan tahanan atau narapidan bisa berjalan dengan baik.