4 Fakta Pembunuhan Sadis di Buru Selatan, Dendam Isu Santet, Keponakan yang Masih Bayi Ikut Dibantai
Inilah fakta pembunuhan sadis seorang wanita dan dua anak kecil Kabupaten Buru Selatan, Maluku,Sabtu (2/2/2019) malam.
Editor: Aji Bramastra
FN, bayi berusia 1 tahun yang ikut tewas dalam insiden pembunuhan di Desa Wailikut, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan, Maluku, ternyata keponakan NN.
FN ternyata keponakan dari NN.
NN nekat menghabisi nyawa keponakannya itu karena sakit hati terhadap orang tua FN, yang sebetulnya merupakan kakak kandung NN.
NN kecewa karena kakak kandungnya itu menjadi penyebab dia ditinggal pergi oleh sang istri.
“Motif tersangka melakukan pembunuhan terhadap FN, dikarenakan keluarga tersangka termasuk saudara AN menginginkan agar tersangka berpisah dengan istri tersangka,” ujar Kapolres Pulau Buru AKBP Ricky Purnomo Kertapati, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/2/2019).
“Jadi tersangka dulu pernah sakit, dan kakak tersangka AN mengatakan kalau tersangka sakit karena perbuatan (ilmu hitam) istri tersangka,”sebutnya.
Karena masalah tersebut, istri tersangka kemudian lari dari tersangka dan pergi ke rumah orang tuanya di Leksula.
Dari situlah, tersangka NN mulai menaruh dendam hingga akhirnya membunuh FN yang merupakan keponakannya sendiri.
3. Bunuh Bayi di Depan Sang Ibu
Ibu FN, bayi 1 tahun, menyaksikan langsung bagaimana anaknya itu dibantai oleh NN.
FN saat itu tengah digendong oleh Irma di ruang tamu.
“Tersangka datang dari arah belakang kemudian tersangka mengeluarkan parang dan langsung membunuh korban dari bagian leher,” kata Ipda Dede Syamsi Rifai.
Dede mengatakan, kakak iparnya yang juga berada di ruang tamu bersama beberapa anaknya ikut menyaksikan kejadian tersebut.
Namun, diduga karena panik, kakak iparnya itu hanya terdiam dan tidak bisa melerai.