Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Fakta Pembunuhan Sadis di Buru Selatan, Dendam Isu Santet, Keponakan yang Masih Bayi Ikut Dibantai

Inilah fakta pembunuhan sadis seorang wanita dan dua anak kecil Kabupaten Buru Selatan, Maluku,Sabtu (2/2/2019) malam.

Editor: Aji Bramastra
zoom-in 4 Fakta Pembunuhan Sadis di Buru Selatan, Dendam Isu Santet, Keponakan yang Masih Bayi Ikut Dibantai
Kompas.com/dok Polres Buru
NN seorang pria terduga pelaku pembunuhan tiga orang warga di Desa Wailikut, Kecamatan Waisama, Kabupaten Buru Selatan, Maluku menjalani pemeriksaan di Kantor Polres Pulau Buru, Minggu malam (3/2/2019). 

FN, bayi berusia 1 tahun yang ikut tewas dalam insiden pembunuhan di Desa Wailikut, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan, Maluku, ternyata keponakan NN.

FN ternyata keponakan dari NN.

NN nekat menghabisi nyawa keponakannya itu karena sakit hati terhadap orang tua FN, yang sebetulnya merupakan kakak kandung NN.

NN kecewa karena kakak kandungnya itu menjadi penyebab dia ditinggal pergi oleh sang istri.

“Motif tersangka melakukan pembunuhan terhadap FN, dikarenakan keluarga tersangka termasuk saudara AN menginginkan agar tersangka berpisah dengan istri tersangka,” ujar Kapolres Pulau Buru AKBP Ricky Purnomo Kertapati, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/2/2019).

“Jadi tersangka dulu pernah sakit, dan kakak tersangka AN mengatakan kalau tersangka sakit karena perbuatan (ilmu hitam) istri tersangka,”sebutnya.

Karena masalah tersebut, istri tersangka kemudian lari dari tersangka dan pergi ke rumah orang tuanya di Leksula.

BERITA REKOMENDASI

Dari situlah, tersangka NN mulai menaruh dendam hingga akhirnya membunuh FN yang merupakan keponakannya sendiri.

3. Bunuh Bayi di Depan Sang Ibu

Ibu FN, bayi 1 tahun, menyaksikan langsung bagaimana anaknya itu dibantai oleh NN.

FN saat itu tengah digendong oleh Irma di ruang tamu.

“Tersangka datang dari arah belakang kemudian tersangka mengeluarkan parang dan langsung membunuh korban dari bagian leher,” kata Ipda Dede Syamsi Rifai.


Dede mengatakan, kakak iparnya yang juga berada di ruang tamu bersama beberapa anaknya ikut menyaksikan kejadian tersebut.

Namun, diduga karena panik, kakak iparnya itu hanya terdiam dan tidak bisa melerai.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas