4 Fakta Pembunuhan Sadis di Buru Selatan, Dendam Isu Santet, Keponakan yang Masih Bayi Ikut Dibantai
Inilah fakta pembunuhan sadis seorang wanita dan dua anak kecil Kabupaten Buru Selatan, Maluku,Sabtu (2/2/2019) malam.
Editor: Aji Bramastra
“Saat itu ibu FN hanya bisa diam, sementara beberapa orang anaknya langsung lari dari rumah tersebut,” katanya.
4. Seorang Saksi Ketakutan
Seorang saksi, sebenarnya sempat melihat langsung bagaimana NN membunuh korban Fauzan.
Fauzan membacok bocah 7 tahun itu dua kali, hingga tersungkur di kursi teras.
Tapi karena ketakutan, saksi hanya masuk ke dalam rumahnya lalu menutup pintu rapat-rapat.
Kemudian, seorang saksi lainnya, JS keluar dari rumah dan dari jarak sekitar 20 meter dan melihat tubuh korban Fauzan telah bersimbah darah.
Mengetahui kejadian itu, suami JS bergegas menuju Sekretaris Desa setempat dengan maksud ingin melaporkan kejadian itu.
Namun, dalam perjalanan dia bertemu salah satu keluarga korban dan memberitahukan kejadian tersebut.
Pukul 19.00 WIT, warga desa mulai berkerumun di depan rumah Almarhum Alim Nurlatu.
Warga mendatangi rumah tersebut karena ada jejak bercak darah di rumah tersebut.
Saat itu, warga yang marah melemparkan batu ke rumah tersebut dan meminta pelaku keluar.
Saat itulah salah seorang pria tidak dikenal langsung keluar dari rumah dan kabur menuju hutan.
Pukul 19.30 WIT, anggota Polsek Waesama tiba di lokasi kejadian dan membubarkan massa lalu mengamankan TKP.
Polisi masuk ke dalam rumah Alim Nurlatu dan menemukan jasad Irma dan bayi 1 tahun dalam kondisi mengenaskan.
Polisi menerjunkan personelnya untuk mencari pelaku yang melarikan diri dan akhirnya menangkap seorang pria berinisial NN yang diduga sebagai pelaku pembunuhan. (*)