Ada Peran Ekspatriat China di Balik Suap Perizinan Meikarta
Proses konstruksi sudah dikeluarkan senilai Rp 4 triliun dengan biaya iklan sebesar Rp 1,4 triliun.
Editor: Hendra Gunawan
Staf keuangan PT MSU, Sri Tuti juga mengungkap bahwa konsorsium Peak Investment dari China terlibat dalam pembiayaan Meikarta.
"Di akta notaris pun begitu. Ekspatriat ini direksi,sering berganti-ganti, banyak sih. Tapi memang sekarang sudah tidak ada," ujar Sri Tuti.
Jaksa KPK I Wayan Riana usai persidangan, keterlibatan ekspatriat asing di Meikarta memang berperan dibalik uang suap termasuk pemberian suap IPPT ke Bupati Neneng Hasanah Yasin senilai Rp 10 miliar.
"Sejauh ini ada nama-nama yang mengotorisasi pemberian buang dari orang China, sudah dipanggil untuk diperiksa tapi ada beberapa yang sudah pulang. Tapi ditindak lanjuti. Yang pasti mereka ada peran mereka, untuk pembayaran IMB dan uang suap lainnya," kata I Wayan.
Di persidangan itu, kata I Wayan, jaksa ingin mengungkap darimana uang suap itu berasal. "Dan di persidangan terungkap bahwa uang (suap) itu berasal dari PT MSU," kata I Wayan.
Seperti diketahui, selain empat terdakwa selaku pemberi suap yang sudah menjalani persidangan, ada pihak lain yang terlibat dan jadi tersangka karena menerima suap. Yakni Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin serta sejumlah ASN Pemkab Bekasi seperti Neneng Rahmi Nurlaili, Sahat Banjarnahor, Jamaludin dan Dewi Tisnawati.