Halau Gajah Liar, Petani Pidie dan PIjay Bakar Mercon
Sekitar 20 hektare tanaman padi di hamparan sawah Gampong Cot Kreh (lebih dikenal dengan sebutan Cot Seutuy) Kecamatan Keumala, Pidie, porak poranda
Editor: Eko Sutriyanto
Berbagai upaya telah dilakukan petani termasuk mendatangkan petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, namun serangan belum juga mereda.
Keluhan tentang keberingasan gajah di kawasan Paya Genang Cot Seutuy, disampaikan beberapa petani pada Selasa (5/2). Petani mengaku kehabisan akal untuk menghalaunya, kata Muhammad Dahlan, salah seorang petani Paya Genang. Dia mengatakan kondisi yang sudah berlangsung hampir sebulan, telah meresahkan para petani dengan jumlah sekitar 50 ekor.
Dikatakan, para petani tetap menjaga area sawah dari serangan gajah yang tidak kunjung reda, dengan berjaga malam dan pulang pada pagi hari secara beramai-ramai.
“Setiap malam, kami membakar mercon untuk mengusir gajah, karena tidak ada cara lain,” ujar Rizal petani lainnya.
Keuchik Gampong Cot Kreh, Abdul Kadir mengatakan serangan gajah yang mencapai puluhan ekor terhadap tanaman padi telah meresahkan petani.
Dia mengatakan berbagai upaya telah ditempuh, seperti membakar mercon, termasuk mendatangkan pawang gajah dari BKSDA provinsi, namun bukan berkurang, malah semakin meluas.
Dikatakan, dari hampir 20 hektare luas tanaman padi yang diganggu gajah, tercatat delapan hektare hancur total. Ir M Diah, penyuluh pertanian yang ditanya kemarin mengatakan serangan gajah di wilayahnya hingga sekarang belum mereda.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Ir Dewan Ansari, kemairn menyebutkan gajah yang sudah lebih dua pekan di Paya Genan, Keumala masih sulit dihalau keluar. Dia mengatakan upaya yang dilakukan BKDSA belum berhasil, walau dengan membakar mercon.
Sedangkan Kepala Bidang (Kabid) Produksi Dinas Pertanian Pangan Pidie, Ir Admi mengatakan serangan gajah pada tanaman padi Cot Seutuy-Keumala sudah meresahkan petani. Dikatakan, petani sudah maksimal berusaha, termasuk penanganan oleh BKSDA provinsi, namun belum juga membuahkan hasil.
Admi mengaku tak bisa berbuat banyak dengan persoalan dimaksud, karena dana yang tahun-tahun sebelumnya tersedia pada Distanpang, kini tidak ada lagi, karena sudah dialihkan ke BPBD.(naz/ag)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Gangguan Gajah Kian Parah, http://aceh.tribunnews.com/2019/02/06/gangguan-gajah-kian-parah?page=all.
Editor: bakri
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.