Musim DBD, Mahasiswa dan Pelajar Didorong jadi Jumantik di Lingkungannya
Selain memantau jentik nyamuk, Jumantik juga rutin melaporkan setiap minggu perkembangan jentik dengan form khusus lalu direkap di Kantor Desa
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Dinas Kesehatan Kalimantan Utara mendorong dan akan mendukung mahasiswa dan pelajar menjadi tonggak pencegah penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD) di daerah.
Kepala Bidang P2P Dinad Kesehatan Kalimantan Utara Agust Suwandy menjelaskan, ada program pemerintah yang disebut 1R 1J alias 1 Rumah 1 Jumantik. Jemantik adalah singkatan dari Juru Pemantau Jentik.
"Satu rumah diusahakan ada yang memegang tugas menjadi Jemantik. Teman-teman mahasiswa dan pelajar bisa memegang peran itu di keluarganya," kata Agust, Kamis (7/2/2019) dalam kegiatan 'Respons Kaltara' di Kedai 99 Tanjung Selor.
Selain memantau jentik nyamuk, Jumantik juga rutin melaporkan setiap minggu perkembangan jentik dengan form khusus untuk kemudian direkap di Kantor Desa.
"Tetapi perjalannya fluktuatif karena perilaku masyarakat kkadangaktif melaporkan kadang tidak. Mungkin saat ini semua masyarakat bergerak memantau jentik. Peran dari pelajar dan mahasiswa, paling tidak di rumah masing-masing atau di rumah tetangganya," ujarnya.
Ke depan Dinas Kesehatan mengajak mahasiswa bekerjasama untuk turun ke daerah-daerah demi mengedukasi masyarakat. Instansi itu juga siap mendukung materi, pendampingan, dan fasilitas lain untuk kegiatan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan DBD di Kalimantan Utara. (Wil)