Penjual Nasi di Indrapuri Dibunuh, Pelaku Diduga Pencuri Emas Korban
Hasil olah TKP yang dilakukan Tim Identifikasi Polres Aceh Besar, korban diduga sempat mengalami hantaman benda tumpul
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Afwan M Juned (56), warga Gampong Sinyeu, Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Kamis (7/2/2019) sekitar pukul 06.00 WIB ditemukan tewas dengan kondisi badan lebam dan mulut mengeluarkan darah di kamar rumahnya desa setempat.
Penjual nasi dan lontong pagi di pinggir Jalan Banda Aceh-Medan, tepatnya di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Aceh Besar, di Gampong Sinyeu, Kecamatan Indrapuri itu diduga dibunuh oleh pelaku yang disinyalir ikut menggasak 10 mayam emas milik korban.
Kapolres Aceh Besar, AKBP Ayi Satria Yuddha MSi, melalui Kapolsek Indrapuri Ipda Mukhsin SH menjelaskan peristiwa yang menghilangkan nyawa Kak Wah--sapaan almarhumah Afwan--pertama kali dilaporkan Ipda Syahran (48) yang tak lain adik kandung korban.
Begitu mendapat informasi tersebut, Ipda Mukhsin bersama anggotanya bergegas menuju ke lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Iptu Yoga Panji Prasetyo SIK dan Kasat Intelkam Polres Aceh Besar, Iptu Muhammad Nizar MH.
Bahkan, tak berselang lama, Kapolres Aceh Besar, AKBP Ayi Satria Yuddha ikut turun ke lokasi.
Dari keterangan Zubaidah (90), ibu kandung korban yang tinggal serumah dengan almarhumah, kata Ipda Mukhsin, sekira pukul 05.00 WIB, ibu korban itu terbangun untuk melaksanakan salat Subuh.
Lalu, Zubaidah memanggil anaknya itu berkali-kali agar segera bangun dan melaksanakan salat Subuh.
Namun, panggilan itu tidak ada respons sama sekali dari Afwan, sehingga Zubaidah memutuskan masuk ke kamar korban.
Baca: Mayat Pria Terapung di Pulau Pandan Kota Jambi
“Ibu Zubaidah kaget begitu melihat korban sudah tergeletak di lantai kamar. Beliau (Zubaidah) bergegas ke luar rumah dan memanggil Zakiun Fuad (46) adik korban yang tinggal di depan rumah mereka,” kata Ipda Mukhsin, kepada Serambi, Kamis (7/2/2019).
Mendengar panggilan tersebut, Zakiun pun bergegas menuju ke rumah yang ditempati ibu dan kakak kandungnya itu.
Zakiun melihat kakaknya sudah tergeletak di lantai dengan kondisi darah keluar dari mulut dan badan penuh lebam.
Lalu Zakiun juga melihat seisi lemari di kamar kakaknya itu telah berserakan di lantai.
Bahkan emas seberat 10 mayam yang sering dikenakan korban ikut digasak pelaku yang belum teridentifikasi tersebut.
“Zakiun, adik korban langsung menghubungi anggota keluarga lainnya dan mengabari telah terjadi pencurian dan penganiayaan berat yang mengakibatkan korban telah meninggal dunia. Peristiwa yang menghilangkan nyawa almarhumah Afwan itu pun akhirnya kami terima dari Ipda Syahran, adik kandung korban yang pagi itu rencananya mau berangkat dinas ke Polsek Lhoong, Aceh Besar,” ungkap Mukhsin.
Kapolsek Indrapuri ini, dari hasil olah TKP yang dilakukan Tim Identifikasi Polres Aceh Besar, korban diduga sempat mengalami hantaman benda tumpul sehingga badan korban lebam dan keluar darah dari mulutnya.
Besar dugaan, dalam peristiwa itu pelaku beraksi tunggal namun, sejauh ini kasus itu masih terus didalami oleh pihaknya yang ikut dibantu Satuan Reskrim dan Intelkam Polres Aceh Besar.
“Dari keterangan keluarga dan warga setempat almarhumah selama ini dikenal baik dan sangat ramah dengan warga,” sebut Mukhsin.
Lalu dari hasil olah TKP, pelaku diduga masuk ke rumah korban lewat belakang dengan cara memanjat dinding kamar mandi dan besar kemungkinan telah mengawasi sebelumnya keadaan di lingkungan rumah korban.
Dengan demikian, pelaku sangat tahu situasi saat menggasak masuk ke rumah korban dan menjalankan aksinya.
“Rumah yang ditempati korban dan ibunya Zubaidah termasuk berada di pusat permukiman ramai. Karena itu, kami harapkan terutama dari keluarga korban untuk menyampaikan informasi sekecil apa pun, bila mengetahui ada seseorang yang mencurigakan. Begitu juga harapan kami dari masyarakat setempat,” pungkas Ipda Mukhsin. (mir)