Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Muwardi Kaget Ada Selang Panjang Dari Ginjal Hingga Kandung Kemihnya, Dokter Pun Tepuk Jidat

Muwardi awalnya menduga keberadaan selang ini akibat kelalaian dokter yang pernah menanganinya saat operasi batu ginjal pada 24 Juli

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Muwardi Kaget Ada Selang Panjang Dari Ginjal Hingga Kandung Kemihnya, Dokter Pun Tepuk Jidat
Tribun Pontianak
Selang panjang membentuk huruf J masih berada di dalam tubuh Muwardi (51) pasca 1,7 tahun menjalani operasi batu ginjal. Insert: Muwardi (51) dan istrinya Sittiyah (44) ditemui di rumah mereka di Dusun Keramat I, RT02/RW001, Desa Kuala Dua, Kecamatan Kubu Raya. 

TRIBUNNEWS.COM, KUBU RAYA -- Muwardi (51) warga Dusun Keramat I, RT02/RW001, Desa Kuala Dua, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Kalimantan Barat (Kalbar), syok saat tahu ada selang panjang dari ginjal hingga kandung kemihnya.

Sebelum mengetahui ada selang di tubuhnya, Muwardi mengaku mengeluarkan darah saat buang air kecil.

Muwardi awalnya menduga keberadaan selang ini akibat kelalaian dokter yang pernah menanganinya saat operasi batu ginjal pada 24 Juli 2017 lalu.

Baca: Gadaikan Motor Pinjaman, Dua Petani Lubai Ulu

Baca: Pembatalan Remisi Susrama Bertujuan untuk Melindungi Rasa Keadilan dan Keamanan Pekerja Media

Muwardi lantas kembali bertemu dengan dr R Dadan Mochammad Ramdhan SpU yang sempat menanganinya pada, Rabu (6/2/2019).

Muwardi datang ke Poli Urologi RS Bhayangkara Polda Kalbar menemui dr Dadan dengan keluhan nyeri di perut kanan dan hematuria atau kencing mengeluarkan darah.

Setelah mengikuti serangkaian pemeriksaan, hasil USG menunjukkan adanya selang di dalam tubuh Muwardi.

Selang memajang di dalam ginjal kanan sampai ke kandung kemih.

Berita Rekomendasi

"Dokter Dadan sontak terkejut karena ini adalah kejadian pertama kali yang ia tangani. Sambil menepuk jidat dr Dadan mengatakan waduh kok bisa begini," ujar Muwardi saat dijumpai Tribunpontianak.co.id di rumahnya, Kamis (7/2/2019).

Muwardi mengatakan, dr Dadan menjelaskan kepada dia bahwa harus segera dilakulan tindakan operasi untuk melepaskan selang di dalam badannya.

Penjelasan dr Dadan membuat Muwardi syok.

Ia mengaku berdebar-debar dan berkeringat dingin. Ia membayangkan besarnya biaya yang diperlukan untuk tindakan operasi.

Baca: Setelah KLB, KPSN Optimis Bisa Pindahkan Kantor AFC ke Indonesia

Muwardi mengatakan, saat itu dr Dadan juga menjelaskan bahwa dia tidak menerima pasien BPJS lagi.

Sontak saja Muwardi menangis.

Muwardi yang saat itu duduk disamping isterinya mengatakan dia tidak ingat kalau selang itu masih ada di dalam badannya, saat kunjungan ke Poli itulah dia baru menyadari dan teringat bahwa selang itu pernah dipasang ke badannya.

Muwardi mengatakan ia menjalani operasi pada 24 Juli 2017.

Ia mengakui pernah dijelaskan akan dipasang selang ke badannya.

Namun, ia tak mendegar penjelasan bahwa selang itu harus dilepaskan.

Bahkan usai operasi dia sempat dua kali melakukan konsul ke dr Dadan.

Ditemui terpisah, dr R Dadan Mochammad Ramdhan SpU membantah jika selang yang membujur dari ginjal kanan sampai ke kandung kemih pasien tersebut tertinggal saat proses operasi.

Baca: Polres Bandung Siapkan Hadiah Menarik Bagi Bobotoh di Laga Persib Bandung Vs Persiwa Wamena

“Saya akui memang pasien tersebut pernah saya lakukan tindakan pemasangan selang DJ Stand pada tanggal 24 Juli 2017 lalu. Disebut DJ Stand karena bentuknya double J, yang mana dari ujung ke ujung melingkar sperti huruf J agar selang itu tidak berubah posisi ke atas dan ke bawah. Selang tersebut memang sengaja dipasang ke badan pasien bertujuan untuk menolong si pasien itu sendiri,” papar dr Dadan ditemui di ruang kerjanya di RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Polda Kalbar.

Ia menjelaskan hasil pemeriksaan medis pada Juli 2017 lalu, mengungkapkan bahwa pasien tersebut memiliki tiga batu ginjal.

Dua batu ginjal berada di dalam ginjal sebelah kanan dan satu batu ginjal menyumbat di bagian saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih.

“Batu ginjal yang menyumbat di saluran penghubung itu menyebabkan aliran sisa filter ginjal (sebut saja air kencing_red) tidak dapat mengalir ke kandung kemih. Batu yang menyumbat saluran ginjal tersebut juga menyebabkan peradangan. Akhirnya ginjal menjadi bengkak dan pasien merasa nyeri,” papar dr Dadan.

Jika dibiarkan, kata dr Dadan, semakin lama kondisi pasien akan semakin parah, karena terjadi gangguan eliminasi urine.

Atas pertimbangan itulah disarankan untuk dilakukan tindakan pemasangan selang.

“Semua tindakan operasi pasti ada prosedurnya, tidak mungkin pasien tidak menerima penjelasan terkait apa yang akan dipasang, berapa biayanya dan apa saja resiko tindakannya. Sebelum dioperasi ada yang namanya informed consent, di mana pasien atau penanggung jawab pasien menanda tangani persetujuan tindakan,” paparnya.

Disitulah dijelaskan semua terkait tindakan tadi, sebelum operasi dilakukan, jika pasien atau penanggung jawab tidak menanda tangani informed consent, operasi tidak akan dilakukan.

“Saat tindakan penghancuran batu ginjal, saya tidak ada melakukan pembedahan, karena yang digunakan adalah laser. Jadi alat itu dimasukkan ke alat kelamin sampai saluran dan target yang dituju. Usai dihancurkan, batu ginjal yang disaluran penghubung tadi yang jadi masalah selanjutnya adalah peradangannya,” paparnya.

Peradangan, lanjut dr Dadan, menyebabkan perubahan diameter saluran menjadi menyempit, dipasanglah DJ Stand itu untuk menjaga agar ukuran saluran penghubung itu tetap konsisten.

“Setelah dipasang selang tadi, dua batu ginjal masih ada didalam ginjal kanan, tidak saya hancurkan dengan harapan akan turun ke saluran agar penghancuran lebih mudah dan minim risiko,” lanjutnya.

Usai dioperasi, kata dr Dadan, pasien seharusnya rutin datang konsultasi.

“Pasien saya bukan cuma dia sendiri, pasien saya banyak. Tidak mungkin saya menelepon dia untuk mengingatkan konsultasi. Kan sudah dijelaskan jadwalnya sebelum pasien diizinkan pulang. Saya ingat betul pasien ini ada konsul beberapa kali. Karena merasa tidak ada keluhan akhirnya tidak datang-datang lagi,” paparnya.

Ia menduga, pasien ini salah kaprah terkait penjelasan selang yang harus dilepaskan dalam tempo tiga bulan itu.

Karena selain selang didalam badan pasien, juga ada selang kencing yang dipasang. Sebelum pulang, selang kencing telah dilepaskan.

Baca: Jasa Hubungan Sesama Jenis Tak Dibayar, Lelaki Berondong Bunuh Juragan Keripik, Ini Kronologinya

“Mungkin saja mereka menduga sudah tidak ada selang lagi di badannya karena sudah dilepaskan, padahal yang dilepaskan adalah selang kencing. Seharusnya pasien ini rutin datang untuk konsultasi. Bisa saja karena merasa sudah sehat mereka pikir tidak perlu konsultasi lagi, hingga 1,5 tahun baru merasakan dampaknya,” kata dr Dadan.

Kebanyakan pasien, kata dr Dadan, datang kembali padanya setelah hematuria atau kencing mengeluarkan darah. Selama tidak ada keluhan, pasien lupa jika masih ada selang di badannya.

“Kemarin Rabu (6/2/2019) pasien datang ke poli urologi bertemu saya, setelah di USG nampak jelas masih ada selang di badannya, saya terkejut kenapa bisa kejadian seperti ini. Saya khawatir karena sudah menahun ujung selang itu sudah mengkristal, tidak bisa dilepaskan dengan mudah, harus dilakukan pembedahan. Pembedahan maksud saya di sini bukan ginjalnya saya belah-belah, melainkan dibawah ginjal itu akan saya berikan perlukaan sedikit untuk memberi ruang penghancuran kristal itu,” paparnya.

Pembedahan, jelasnya, adalah opsi kedua jika terpaksa.

“Pertama saya akan berusaha mengambil tindakan minim risiko yakni dengan menggunakan laser yang dimasukan melalui saluran ginjal. Saya juga sudah menjelaskan kepada pasien jika memungkinkan dua batu ginjal yang ada sebelumnya akan saya buang sekalian,” katanya,

Diakuinya, pasien terkejut mendengar akan dilakukan tindakan operasi.

“Mungkin kendala mereka adalah biaya, karena sudah saya jelaskan bahwa saya sudah memutuskan sementara kerjasama dengan BPJS. Banyak kendala yang tidak bisa saya sebutkan, saya memutuskan sementara kerjasama dengan BPJS. Namun, jika pasien kekurangan biaya seharusnya mereka ngomong dengan saya, akan saya carikan solusinya. Bagaimanapun, pasien ini harus segera dilakukan tindakan pelepasan selang tersebut,” pungkas dr Dadan. ( Ya'M Nurul Anshory )

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Dokter Syok Ada Selang di Ginjal Pasien! Hati Muwardi Berdebar-debar dan Menangis

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas