Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Tahun Menanti, Pasangan Upik-Eka Dikaruniai Bayi Kembar Empat Lewat Program Bayi Tabung

Lelaki paruh baya yang tidak muda lagi itu, memang sejak empat tahun lalu berharap anak bungsunya sudah memberikan momongan baginya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 4 Tahun Menanti, Pasangan Upik-Eka Dikaruniai Bayi Kembar Empat Lewat Program Bayi Tabung
Tribun Bali/Busrah Hisyam Ardans
Bayi kembar 4 lahir di Rumah Sakit Prima Medika, Denpasar, Sabtu (9/2/2019). TRIBUN BALI/BUSRAH SYAM ARDAN 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Empat bayi kembar lucu nan menggemaskan lahir di Rumah Sakit Prima Medika, Jalan Raya Sesetan, Denpasar, Rabu (6/2/2019) lalu.

Empat bayi kembar yang terdiri atas tiga bayi laki-laki dan satu bayi perempuan tersebut lahir ke dunia sekitar pukul 07.51 Wita dengan BBL 2330 gr, PB 47 cm; bayi laki-laki kedua lahir pukul 07.52 Wita, BBL 1960 gr, PB 43 cm; bayi laki-laki ketiga lahir pukul 07.53 Wita BBL 1830 gr PB 47 cm; dan si bungsu perempuan lahir 07.53 Wita BBL 2070 gr PB 43 cm.

Wajah berseri-seri dan semringah tampak dari keluarga bahagia, ibu sang bayi Kadek Upik Lilian Mahayanthy dan suaminya Nyoman Pasek Eka Suadnyana.

Ayah Nyoman Pasek Eka Suadnyana yakni Made Subada Astawa yang tampak juga berada di Kamar 232, Gedung C Lt 2 Prima Medika tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

Air mata bahagia sedikit membasahi pipinya yang mulai keriput.

Baca: Rafathar Marah Tahu Baim Wong Tidur Dengannya, Lalu Tanya Nagita Slavina: Mama Bobo di mana?

Dengan kacamata tebal dan tongkat di sampingnya, Subada tersenyum tipis saat melihat keempat cucunya difoto bak artis oleh rekan-rekan rumah sakit juga keluarga.

Lelaki paruh baya yang tidak muda lagi itu, memang sejak empat tahun lalu berharap anak bungsunya sudah memberikan momongan baginya.

Berita Rekomendasi

Saking bahagianya sekaligus mendapatkan empat cucu, di yang awalnya berjalan menggunakan tongkat, spontan berjalan tanpa alat bantu ketika mendengar cucunya menangis.

Rasa haru tersebut diluapkannya saat mengisahkannya di hadapan Tribun-bali.com yang mencoba mengetahui rasa bahagianya, Sabtu (9/2/2019).

Lebih dari itu, ternyata dia punya pengalaman sendiri berkaitan dengan kelahiran empat cucunya itu.

Ia pernah bermimpi diberikan empat butir telur oleh leluhur dan dikasih tahu agar menjaga dengan baik keempat telur tersebut.

Baca: Orang Kaya Asal Lampung Itu Kini Tinggal di Ruangan 3x3 Meter Persegi di Lapas Rajabasa

"Mimpi baik itu saya sering didatangi oleh leluhur. Leluhur ini datang dan memberikan telur empat butir. Disuruh ini baik-baik taruh dan pelihara serta rawat baik-baik. Itu mimpinya. Kalau memimpikan leluhur itu sering. Karena saya setiap hari mendoakan kepada leluhur dan kepada Tuhan yang Maha Esa. Sehingga mungkin leluhur itu menerima doa-doa saya," ungkap Made Subada Astawa mengisahkan.


Dikatakannya, empat butir telur itu mungkin sebagai pertanda, walaupun dirinya tidak mengetahui kepastiannya.

Bayi kembar 4 lahir di Rumah Sakit Prima Medika, Denpasar, Sabtu (9/2/2019). TRIBUN BALI/BUSRAH SYAM ARDAN
Bayi kembar 4 lahir di Rumah Sakit Prima Medika, Denpasar, Sabtu (9/2/2019). TRIBUN BALI/BUSRAH SYAM ARDAN (Tribun Bali/Busrah Hisyam Ardans)

"Empat butir telur mungkin sebagai pertanda, tapi saya tidak tahu bahwa itu yang terjadi. Karena menurut anak saya, kan ada tiga, tapi menurut dokternya ini keajaiban," kata dia, yang masih ingat betul mimpi itu.

Selama proses bayi tabung hingga melahirkan dia pun tak lepas untuk berdoa kepada Tuhan agar semua berjalan lancar.

"Harapannya, ini kan sudah diatur sama Tuhan. Mudah-mudahan panjang umur, mudah rezeki, selalu sehat dan berbakti kepada orang tua. Setiap hari saya tetap mendoakan karena kepercayaan kita sebagai umat Hindu tetap memohon kepada Tuhan agar tetap dikaruniai kesehatan bagi ibu dan anak," ujar dia, dengan suara berat.

Sejak awal anaknya mengambil program bayi tabung dirinya mengaku selalu mendukung dan memberikan restu kepada anaknya.

"Pastinya saya sudah lama menunggu-nunggu kelahiran cucu. Kan anak saya paling kecil. Setelah empat tahun belum ada tanda-tandanya karena mengalami sedikit permasalahan. Akhirnya anak saya berunding dengan saya, dia bilang pak, bagaimana kalau saya mau program, kalau begitu silakan saya bilang. Bapak tetap mendoakan kamu supaya cepat punya momongan," kata dia.

"Karena bapak sudah semakin tua, kondisinya kurang fit, mudah-mudahan selama bapak masih hidup ada cucu yang bapak harapkan," ujar Made Subada, bijak.

Baca: Kepolisian Perai Malaysia Cegah Pernikahan Anak 11 Tahun dengan Pria Berumur 21 Tahun

Ia bahkan mengisahkan, secara spontan berjalan melihat cucunya tanpa menggunakan tongkat karena saking bahagianya.

"Saat melihat cucu dan mendengar tangisannya, iya benar, saya langsung gembira, sampai tongkat yang taruh di sebelah lupa ngambil padahal biasanya gak bisa berjalan tanpa tongkat apalagi lantainya ini licin," ujarnya.

"Pak..pak.. cucunya sudah lahir dengan spontan langsung berdiri dan berjalan. Sampai menangis terharu. Karena setiap manusia itu kalau terharu pasti dia akan menunjukkan tanda-tandanya. Saya ini terharu, tanpa mengambil tongkat dan keluar air mata kebahagiaan. Kalau tidak pakai tongkat khawatirnya jatuh. Padahal baru dengar tangisannya saja belum lihat," kisahnya, dengan air mata yang tumpah.

4 Tahun Menunggu
Sementara itu, kedua orang tua bayi saat diwawancarai juga tak bisa menyembunyikan luapan kebahagiaan itu.

Kedua pasangan terus melempar senyum, rasa haru sembari menatap bayi mungil dan lucu mereka.

Diketahui Kadek Upik Lilian Mahayanthy dan suaminya Nyoman Pasek Eka Suadnyana sudah berusaha memiliki keturunan sejak empat tahun silam, namun belum menemui hasil hingga akhirnya memutuskan memilih program bayi tabung.

"Dari kita baru nikah empat tahun yang lalu kita sudah mengusahakan untuk memiliki momongan. Dan akhirnya kita memutuskan untuk mengambil program bayi tabung. Sebelumnya kita dapat program-program yang biasa, seperti cek, terapi-terapi, ke dokter kandungan, tapi juga toh belum dapat hasil jadi kita berdua putuskan untuk mengambil bayi tabung saja," kata Nyoman Pasek Eka, menceritakan.

Bayi kembar 4 lahir di Rumah Sakit Prima Medika, Denpasar, Sabtu (9/2/2019). TRIBUN BALI/BUSRAH SYAM ARDAN
Bayi kembar 4 lahir di Rumah Sakit Prima Medika, Denpasar, Sabtu (9/2/2019). TRIBUN BALI/BUSRAH SYAM ARDAN (Tribun Bali/Busrah Hisyam Ardans)

Keduanya tidak menyangka mendapatkan empat anak sekaligus, karena sejak awal memang harapannya cuma satu saja.

"Awalnya memang hanya berpikir satu aja dah, cukup sebenarnya. Tapi pas waktu dokter bilang ada empat itu kita masih belum percaya, kan ditanam tiga, ternyata pecah satu dan jadi empat," ujarnya.

"Perasaannya, waduh kita gak bisa bayangkan mendapat hadiah yang betul-betul tidak bisa terbayangkan. Karena selama ini kan kita menunggu lama, keluarga juga sudah mengharap banget bagi kami untuk punya anak, jadi mungkin ini doa dari keluarga," terangnya bersama istri tersenyum.

Mengetahui program bayi tabung di RS Prima Medika dari informasi teman-teman juga dengan rekomendasi dari kerabat.

"Kami memilih bayi tabung karena rekomendasi dan informasi yang kami terima. Setelah itu kita jelaskan kepada keluarga dan orangtua merestui akhirnya kita langsung sepakat ke sini. Saat kehamilan normal saja, seperti kehamilan biasa tidak ada keluhan sama sekali. Saat pendaftaran awal kita jalani dan tanpa ada halangan begitu. Semuanya berjalan mudah dan kami berdua diberikan kelancaran tidak ada permasalahan berarti," kata dia.

"Kata orang sih anak itu bawa rezeki, itu sudah terbukti. Saat baru hamil seperti apa yang saya inginkan di tempat kerja saya dapatkan, misalnya posisi saya. Dan begitu lancar tidak ada masalah. Juga istri di tempat kerja dia banyak yang support. Jadi cukup mendukung dan berjalan lancar," ujar Nyoman Pasek.

Hingga kelahiran bayinya, biaya yang dihabiskan relatif merogoh kocek dalam, namun dia mengatakan seperti tanpa beban karena mendapatkan empat anak sekalian.

"Biayanya dalam program bayi tabung hingga berhasil melahirkan relatif. Biaya itu dari awal sampai sekarang. Walaupun begitu dengan kelahiran empat bayi itu kami seperti tidak ada beban lagi.

"Bahkan kakeknya begitu senang sampai lupa tongkatnya dan bisa berdiri sambil berjalan. Kemarin pas lahiran itu kan saat sudah selesai dan dikasih lihat di lewat jendela. Kakeknya senang sekali dan langsung lupa dengan tongkatnya saat lihat bayi. Padahal dia lagi sakit. Astungkara sehat dan semakin terlihat bahagia ada cucu barunya," ujarnya.

Perwakilan keluarga mereka pun dari mau lahiran sampai saat ini terus mendukung dan hadir di rumah sakit.

"Persiapan nama sudah ada, dan sudah kita persiapkan sebelumnya dan sudah berbicara dengan keluarga. Namanya juga sudah fix. Cuma kan kalau di Bali ada upacaranya," tegasnya.

Sebelumnya, sang istri mengandung sampai 37 minggu dan persalinan dilakukan dengan cara sesar.

Artikel ini telah tayang di Tribun-bali.com dengan judul Bayi Kembar Empat Lahir di Denpasar, Pekak Made Subada Mimpi Didatangi Leluhur & Diberi Petunjuk Ini

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas