Deklarasi Damai Mantan Kombatan GAM Sagoe Aramiah Dukung Jokowi-Ma’ruf Amin
Mereka mendukung TNI/Polri, dalam menjaga dan memelihara situasi Kamtibmas yang aman, damai, dan tentram di Aceh dengan tetap dalam bingkai NKRI
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Seni Hendri
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin mendapat dukungan puluhan kombatan GAM Sagoe Aramiah, Daerah I, Wilayah Peureulak, Aceh Timur.
Dukungan dilakukan dalam deklarasi damai di Kecamatan Ranto Seulamat, Selasa (12/2/2019).
“Kami kombatan GAM Sagoe Aramiah, Daerah I, Wilayah Peureulak Aceh Timur, siap mendukung capres/cawapres Joko Widodo dan Ma’ruf Amin,” tegas Koordinator Aksi Ustaz Zainal Abidin saat membacakan pernyataan sikap.
Menurut Zainal program pemerintah pusat yang termasuk ke dalam 9 program Nawacita Joko Widodo-Jusuf Kalla, semuanya berjalan dengan baik.
“Begitu juga, tingkat daerah seperti Aceh Timur, di bawah pimpinan H Hasballah Bin HM Thaib, dan Syahrul Bin Syama’un sudah sangat baik,” ujar Zainal.
Dalam deklarasi damai itu, kombatan GAM Sagoe Aramiah ini, juga menyatakan sikap mendukung TNI/Polri, dalam menjaga dan memelihara situasi Kamtibmas yang aman, damai, dan tentram di Aceh dengan tetap dalam bingkai NKRI.
Baca: Pengusaha Hotel Keluhkan Kenaikan Harga Tiket Pesawat, Jokowi: Saya Saja Kaget
“Menjaga keamanan, dan perdamaian di Bumi Aceh ini merupakan tanggung jawab kita bersama. Karena itu, kami kombatan GAM Sagoe Aramiah, Wilayah Peureulak, bersama seluruh komponen masyarakat, akan senantiasa mendukung dan mewujudkan pelaksanaan, pemilu 2019 yang aman, damai, berintegritas, jujur, adil tanpa ada intimidasi, kekerasan, politik SARA, politik uang, dan hoaks,” tukas Zainal.
Sesuai ajaran Islam, jelas Zainal, perdamaian yang telah berjalan di Aceh Timur, harus dijaga secara hakiki, dalam bingkai NKRI.
Selain itu, kombatan GAM Sagoe Aramiah juga, menyatakan siap membantu aparat keamaan TNI/Polri dalam menumpas peredaran penyeludupan narkoba, yang selama ini telah menjalar dan merusak generasi muda di Aceh.