Masker Oksigen Pesawat Tiba-tiba Keluar Dari Kompartemen, Lion Air JT-799 kembali ke Bandara Sorong
Pesawat dengan nomor penerbangan Lion Air JT-799 rute Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat (SOQ) tujuan Bandar Udara
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Manajemen Lion Air memberikan penjelasan mengenai kejadian yang menyebabkan pesawatnya melakukan kembali ke bandara asal atau return to base (RTB).
Pesawat dengan nomor penerbangan Lion Air JT-799 rute Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua Barat (SOQ) tujuan Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) pada Rabu, 21 Februari 2019 melakukan RTB.
Hal tersebut terjadi karena adanya indikasi gangguan teknis (technical) pada sistem tekanan udara (pressurization system) dan sistem pendingin kabin (air condition), sehingga masker oksigen (oxygen mask) keluar dari kompartemen.
"Untuk alasan keselamatan dan keamanan penerbangan (safety first), pilot memutuskan melakukan pendaratan kembali ke bandar udara keberangkatan (return to base/ RTB) yaitu Bandar Udara Sorong," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan persnya, Minggu (24/2/2019).
Baca: Momen saat Memperkenalkan Milea kepada Ayah Dilan Jadi Adegan Favorit Ira Wibowo di Film Dilan 1991
Danang menambahkan, Lion Air JT-799 dioperasikan dengan Boeing 737-900ER registrasi PK-LJF, pesawat sudah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang (safe to flight).
Seluruh proses penanganan pesawat dan penumpang berjalan normal. Penerbangan ini membawa tujuh kru serta 94 penumpang, yang lepas landas tepat waktu pukul 16.30 WIT dari Sorong.
Dijelaskannya, seluruh awak kabin dibawah pimpinan senior flight attendant (SFA) telah bekerja dan berkoordinasi dengan baik untuk menginstruksikan serta membantu kepada seluruh penumpang dalam menggunakan masker oksigen secara tepat.
Baca: Sederet Fakta Komplotan Pria Bermobil Incar Anak Sekolah di Karawang Lalu Pamerkan Alat Vital
Ditegaskannya informasi yang berkembang bahwa pesawat miring, semakin turun dan pilot mencari landasan di air adalah “tidak benar”.
Klarifikasi Lion Air ialah setelah ada keputusan oleh pilot kembali ke bandar udara asal, penerbangan dalam keadaan normal dan terkontrol. Pesawat harus terbang memutar (holding) di atas laut guna menurunkan ketinggian agar posisi pesawat ideal serta menyesuaikan berat pesawat untuk pendaratan.
"Operasional ini merupakan hal normal pada saat persiapan pendaratan (normal arrival procedure) di Bandar Udara Sorong, karena holding point berada di atas laut di ujung utara Pulau Jefman," jelasnya.
Pesawat mendarat sempurna di Sorong pukul 16.55 WIT dan tidak dalam keadaan darurat (emergency). Sesaat setelah mendarat dan posisi pesawat sudah sempurna di landas parkir, seluruh pelanggan dan kru dalam kondisi selamat dengan mendapatkan penanganan serta pelayanan. Proses penurunan penumpang, barang bawaan dan bagasi dari pesawat (disembark) berjalan normal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.