Banjir Landa Bangka, Warga Dihantui Buaya Nyasar
Pasalnya air yang meluap dari kolong tempat buaya hidup, membuat sang predator ikut hanyut mencari tempat yang aman.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA -- Buaya menghantui warga Kabupaten Bangka yang terkena banjir saat ini.
Selain berjibaku menyelamatkan diri dan harta benda, warga juga harus waspada kemunculan makhluk ganas itu.
Pasalnya air yang meluap dari kolong tempat buaya hidup, membuat sang predator ikut hanyut mencari tempat yang aman.
Wilayah di empat kecamatan Kabupaten Bangka diinformasikan teredam air.
Hujan yang mengguyur sejak Rabu (27/2/2019) hingga Kamis (28/2/2019) membuat sejumlah titik di empat kecamatan tersebut terendam banjir.
Baca: Wow, Bayi Termungil di Dunia Lahir di Jepang, Hanya Sebesar 2 Telapak Tangan Orang Dewasa
Di antaranya Desa Sempan Kecamatan Pemali, Desa Kayubesi Kecamatan Puding Besar, Desa Deniang Kecamatan Riausilip dan Kelurahan Kuday Kecamatan Sungailiat.
Sejauh ini belum ada laporan soal korban jiwa.
Satu kondisi yang tergambar cukup parah yaitu di daerah Desa Kayubesi Kecamatan Puding Besar Kabupaten Bangka.
Saryudi, seorang warga Desa Kayubesi Kecamatan Puding Besar mengutarakan banjir sudah menjadi langganan di desanya.
Masyarakat sebenarnya sudah tak asing lagi pada kondisi seperti ini.
Dsinggung, apakah kondisi ini sudah terkategori parah, Saryudi membantahnya.
"Biasanya hampir semeter setengah. Ini belum parah," kata Saryudi kepada Bangkapos.com, Kamis (28/2/2019).
Saat diwawancarai Bangkapos.com, Saryudi sedang berada di genangan air.
Ia mengatakan kondisi terparah terjadi tahun kemarin.
Bahkan, mobil truk besar yang memiliki roda besar pun nyaris sudah tak bisa melintasi jalan lagi.
Baca: TKN Jokowi-Maruf Siapkan 22 Juta Saksi, Andi Arief: Akal-akalan Politik Uang, Bawaslu Bisa Apa?
"Masih, kemarinnya masih lebih parah lagi. Truk tronton saja tidak bisa lewat. Pemukiman biaselah aktivitas seperti ini lah," jelas Saryudi.
Banjir yang melanda Desa Kayubesi kata Saryudi pernah sampai dada orang dewasa.
Kondisi ini, sempat membuat warga kelimpungan.
Apalagi, warga takut ada hewan buas yang ikut terbawa arus.
"Ada buaya yang di trans. Sampai ke ujung-ujung sana lah. Pemukiman sampai mushola. Biasa di mushola macem ni (Saryudi menunjukkan tangannya ke dada)," jelas Saryudi.
Buaya Kayu Besi
Ketakutan warga pada kemunculan buaya di Desa Kayu Besi bukan kali saja.
Tahun lalu, warga sekitar sempat dihebohkan kemunculan buaya berukuran besar.
Ukurannya mencapai empat meter dan bobotnya diperkirakan sekitar 600 kilogram.
Predator ganas ini pun menjadi buruan warga.
Berbagai cara dilakukan warga bersama berbagai elemen untuk menangkapnya.
Alhasil, buaya tersebut bisa ditangkap.
Berikut fakta menarik terkait buaya Kayu Besi yang dirangkum Bangkapos.com :
1. Bobot 600 Kilogram
Buaya pemangsa warga Desa Kayubesi Kecamatan Puding Besar berhasil ditangkap. Dua pekan perburuan predator ganas ini, membuahkan hasil.
Faktanya, buaya berkelamin betina ini memiliki panjang empat meter dan berbobot sekitar 600 Kg.
2. Ditangkap Pawang Buaya
Penangkapan buaya pemangsa warga ini dilakukan oleh pawang buaya Desa Bukitlayang, Mang Syarif dan Pawang Desa Kayubesi, Mang Ademi dibantu warga setempat dan pihak kepolisian.
Buaya itu sengaja dibuat tak bergerak oleh sang pawang atau dukun, agar tidak berontak dan menyerang warga yang menontonnya.
Baca: Menteri Hanif Ungkap Tiga Cara Tingkatkan Kualitas SDM
3. Bau Amis
Berbagai persepsi soal penangkapan buaya tersebut.
Ada yang menyebut buaya itu langsung mati pasca penangkapan, dan ada pula yang beranggapan buaya hanya pingsan atau tak sadarkan diri.
Namun apapun yang terjadi, yang jelas buaya dalam kondisi terikat dan menebar bau amis, dikerumuni lalat.
Kapolres Bangka AKBP M Budi Ariyanto diwakili Kapolsek Puding Besar AKP Fahruddin, Kamis (19/7/2018) memastikan buaya itu sudah mati.
Sedangkan Kades Kayubesi, Rasyidi, justru menyebut buaya hanya pingsan atau tak sadarkan diri.
"Penangkapan buaya ini oleh masyarakat dipimpin ahlinya, yaitu Bapak Syarif (Pawang) dari Desa Bukitlayang (Kecamatan Bakam), mulai tanggal 2 Juli 2018 lalu. Hasilnya, baru pagi ini (kemarin) dapatnya," kata Kapolsek.
4. Sumbangan Sukarela
Pihak desa berharap bagi warga atau pengunjung dapat memberi uang sumbanagn sukarela yang nantinya akan diserahkan kepada korban atau sang pawang.
"Yang jelas kita selaku aparat keamanan telah mengamankan situasi supaya berjalan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat setempat," katanya.
5. Terkam Warga
Kepala Desa (Kades) Kayubesi Rasyidi menyebutkan, pawang atau dukun yakin bahwa buaya inilah yang menerkam Warga Desa Kayubesi, Mas'ud alias Bujang Et, beberapa pekan lalu di Sungai Kayubesi.
"Di sungai ini banyak buaya. Cuma istilah kami orang kampung meyakini ada jenis buaya bedukun (buaya ghaib peliharaan orang pintar). Kalau buaya bersalah, walaupun buaya bedukun, maka dukunlah yang nangkapnya," katanya. (Bangkapos.com/Edy Yusmanto)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Banjir Bangka, Warga Dihantui Buaya Sampai Ada Seberat 600 Kg hingga Kisah Buaya Jadi-jadian
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.