Satpol PP Bongkar Praktik Prostitusi Berkedok Warung Kopi di Pasar Produk Unggulan Maospati
Satpol PP Pemkab Magetan melakukan operasi mendadak dan mengamankan sejumlah PSK yang bermukim dan membuka praktik prostitusi di sejumlah kios di PPU.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Bupati Magetan Suprawoto memerintahkan jajarannya untuk membongkar Pasar Produk Unggulan (PPU) di Maospati, Magetan, Sabtu (2/3/2019).
Hal itu dilakukan Bupati Magetan Suprawoto setelah Satpol PP setempat berhasil membongkar pasar prostitusi di PPU itu dan menemukan sejumlah PSK.
Bahkan satu PSK diketahui masuk rumah sakit setelah gagal menggugurkan kandungannya.
"Kami akan bongkar PPU, karena masa pinjam pihak ketiga selama 15 tahun sudah habis. Tanah PPU milik Pemkab Magetan," kata Bupati Suprawoto kepada Surya seusai membuka lomba menggambar murid TK dan PAUD di Desa Bangsri, Kacamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Sabtu (2/3/2019).
Namun begitu, lanjut Suprawoto, masalah PPU itu akan dipelajari kembali, yang jelas akan dibongkar dan dikembalikan ke fungsi awal sebagai Pasar Produk Unggulan (PPU).
"Memang ada beberapa usulan, selain tetep dikembangkan sebagai Pasar Produk Unggulan (PPU), ada yang menghendaki kawasan PPU itu dibongkar dan dijadikan ruang hijau,"ujar Bupati Suprawoto.
Baca: Jokowi Tancapkan Patok Tanda Batas Tanah di Kecamatan Kadia, Kota Kendari
Sebelumnya Satpol PP Pemkab Magetan melakukan operasi mendadak dan mengamankan sejumlah PSK yang bermukim dan membuka praktik prostitusi di sejumlah kios di PPU.
"Kami mendapat laporan dari warga pemilik kios lain di PPU ada sejumlah kios yang menyediakan PSK. Setelah kami kirim personel Satpol PP untuk cek lapangan, informasi bersumber dari warga itu benar. Makanya kami langsung inspeksi mendadak (sidak)," kata Kasi Operasi dan Pengendalian (Opsdal) Satpol PP Pemkab Magetan Khamim Bashori kepada Surya, Sabtu (2/3/2019).
Menurut Khamim Bashori, tidak hanya PSK dan muncikarinya yang berhasil diamankan, diidentifikasi dan diperiksa kesehatannya.
Personel Satpol PP juga menemukan minuman keras (miras) jenis arak Jowo dan bir.
"Untuk menutupi pasar prostitusi itu, sang muncikari membuka warung kopi. Tidak hanya wedang kopi yang dijual tapi juga Arak Jowo dan bir," kata Khamim Bashori.
Menurut Khamim Bashori, kios PPU yang mayoritas kosong sejak diresmikan sekitar tahun 2003 lalu, ada enam kios yang ditempati dan dipakai praktik prostitusi.
"Kami hanya mengamankan sejumlah PSK dan muncikari, karena lainnya keburu kabur. Tapi ada satu PSK yang masuk rumah sakit setelah gagal menggugurkan kandungan, yang sudah berumur lebih tiga bulan itu," tandas Khamim Bashori.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Bongkar Pasar di Maospati, Satpol PP Pemkab Magetan Temukan Pasar Prostitusi, Bupati Beri Komentar