Lima Hotspot Terpantau di Wilayah Aceh
BMKG Aceh menyebut, sebanyak lima titik panas (hotspot) yang merupakan indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terdeteksi oleh satelit.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh menyebut, sebanyak lima titik panas (hotspot) yang merupakan indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terdeteksi oleh satelit yang berada di wilayah setempat.
"Sore ini (kemarin-red), terdeteksi satelit ada lima titik panas di wilayah kita," kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Minggu (3/3/2019).
Ia menerangkan, kelima titik panas tersebut tersebar pada tiga kabupaten.
Sebanyak tiga titik panas yang terdeteksi di Aceh Timur dengan wilayah penyebaran di tiga kecamatan, yakni Birem Bayeun, Pante Bidari, dan Peureulak.
Sedangkan dua hotspot lainnya, masing-masing satu titik berada di Bener Meriah tepatnya Kecamatan Syiah Utama dan di Kecamatan Linge, Aceh Tengah.
"Dari total lima titik panas ini, terdapat satu titik kami yakini sebagai titik api, yakni Birem Bayeun (Aceh Timur). Karena memiliki tingkat kepercayaan mencapai 92 persen," tegas dia.
Baca: Saat Kritis The Jakmania Ini Sebut Anies, Anies Baswedan: Saya Dengar Lantunkan Selawat
Sedangkan tiga titik panas di antaranya masuk dalam kategori patut diduga sebagai titik api, yaitu dua titik di Aceh Timur dan satu titik di Bener Meriah.
Baca: Nyawa I Nengah Negeng Tak Tertolong Dua Bulan Setelah Digigit Anjing Rabies
"Masing-masing memiliki tingkat kepercayaan 78 persen di Pante Bidari, 75 persen di Peureulak, dan 73 persen di Syiah Utama," jelasnya.
"Untuk itu, kita minta kepada instansi terkait agar dapat melakukan pemantauan dan melihat tanda-tanda, seperti ada asap membumbung tinggi ke udara terutama di empat kecamatan itu," ucapnya.
Di sisi lain, Pelaksana Tugas (Plt) Gubenur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT pada bulan lalu, telah mengimbau kepada kepala daerah di provinsi tersebut supaya melakukan upaya pencegahan dini terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan di daerah masing-masing pada tahun 2019.
"Surat Gubernur Aceh terkait karhutla itu dengan Nomor 360/373 tanggal 11 Januari 2019 yang ditujukan kepada bupati/wali kota se-Aceh," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (Kalak BPBA), Teuku Ahmad Dadek.
Sementara itu, kebakaran lahan gambut yang terjadi di kawasan Desa Kuala Tadi, Kecamatan Tadu Raya, Nagan Raya dilaporkan sudah mulai reda.
Bahkan, titik api yang berhasil dipadamkan tim gabungan yang terdiri dari personel TNI, Polri, BPBD, FPI, dan masyarakat sudah mencapai 90 persen, Minggu (3/3/2019).
Indikatornya, hanya terlihat kepulan asap kecil saja di sebagian titik di lokasi kebakaran tersebut.
"Peninjauan kita di lapangan, api sudah tidak kelihatan lagi. Namun, di seputaran lokasi itu masih ada asap kecil saja yang saat ini berada dalam lingkaran parit yang digali oleh tim gabungan pada Sabtu kemarin, sehingga api diyakini tidak akan meluas lagi," kata Pusdalop Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, Agus Salim kepada Serambi, Minggu (3/3/2019).
Ia menyebutkan, meski kebakaran mulai menyusut, namun personel Posramil Tadu Raya dan anggota BPBD Nagan Raya terus melakukan pemantauan di lokasi.
"Di lokasi juga masih disiagakan 1 unit alat berat dan 3 unit mesin pompa air, serta tiga personel TNI dari Posramil Tadu Raya dan 3 anggota BPBD. Hal itu kita lakukan untuk mengetahui perkembangan situasi lebih lanjut di lokasi kebakaran," kata Agus Salim. (c45)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul 5 Hotspot Terpantau Satelit