TRIBUNNEWS.COM, KOTAMOBAGU - Nyawa Alfons Tilaar, warga Mariri II, Kecamatan Poigar Bolmong tak tertolong, diduga dianiaya.

Informasi yang dihimpun tribunmanado.co.id di Mapolres Kotamobagu, kejadian ini bermula dari ketegangan antara sekelompok pemuda warga Desa Mariri II dengan Desa Lolan II.

Peristiwa itu terjadi bermula pada Minggu (3/3/2019), di acara ulang tahun seorang warga di Desa Mariri II.

Sekitar pukul 21.00 wita, pemuda bernama Brayen Mokodompit pergi ke acara ulang tahun yang berada di Desa Mariri II, dia dihadang beberapa pemuda lainnya dan dipukul.

Sekitar Pukul 21.30, Brayen Mokodompit bersama ayahnya Mujair mokodompit melaporkan kejadian itu kepada Sangadi Desa Lolan 2, jika anaknya dipukul di Desa Mariri II.

Baca: Tertangkap CCTV Ibu dan Anak Pakai Seragam SD Curi Kotak Amal, Ada Kisah Sedih di Baliknya

Sekitar Pukul. 22.30 wita, Brayen bersama ayahnya Mujair Mokodompit dengan mengendarai kendaraan Avanza warna putih mengejar kendaraan roda dua jenis vario nomor polisi DB 2337 DH yang dikendarai  Alfons Tilaar.

Akibatnya korban terjatuh dari motor, melihat hal tersebut Mujair dan anakya Brayen, langsung turun dari mobil.

Mujair mengambil batu dan memukul ke wajah korban saat korban akan berdiri secara bertubi-tubi, hingga terjatuh lagi, Brayen juga menendang korban hingga berdarah.

Korban dibiarkan tergeletak di jalan. Korban kemudian dibawa ke Puskesmas Inobonto oleh warga, namun tak bernyawa saat akan dirujuk ke RSUP Kandou.

Kasubag Humas Polres Kotamobagu AKP Rusdin Zima yang dikonfirmasi mengatakan kasus ini sedang ditangani.

"Kami sudah melakukan penangkapan terhadap tersangka. Saat ini sementara dalam perjalanan ke Mako Polres Kotamobagu," ujarnya. (Handhika Dawangi)

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Alfons Tilaar Dianiaya hingga Tewas, Bermula dari Ketegangan di Acara Ulang Tahun