Cerita Pemilik Dealer Motor Bekas di Solo, Kerap Terima Uang Lecek, Berjamur hingga Recehan Pembeli
Delapan tahun, Nur Komaini Hudoyo membuka usaha dealer sepada motor second (bekas) di tengah perkampungan
Editor: Putradi Pamungkas
TribunSolo.com/Asep Abdullah Rowi
Uang receh yang diterima dari pembeli saat dihitung oleh pemilik dealer motor second (bekas) di Gebang Syariah Motor (GSM) Perum Gebang RT 3 RW 25, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo, Sabtu (9/3/2019).
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Delapan tahun, Nur Komaini Hudoyo membuka usaha dealer sepada motor second (bekas) di tengah perkampungan.
Pria 40 tahun itu mengalami kisah-kisah unik berkaitan dengan pembeli selama menekuni usahanya melalui Dealer Gebang Syariah Motor (GSM) di lingkungan Perum Gebang RT 3 RW 25, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Tidak hanya baru-baru ini dia mendapatkan pembeli dengan cara membayar sepeda motor yang dia jual dengan yang memakai uang receh pecahan Rp 100, Rp 200, Rp 500 dan Rp 1.000 sebanyak Rp 7,4 juta.
"Tapi memang yang paling ektrim istilahnya ini, sampai Rp 7,4 juta," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (9/3/2019).
BERITA REKOMENDASI