Bule-bule Asal Jerman Ikut Kerja Bakti Bersih Sampah di Pantai Parangkusumo Jogja
sebelas Bule asal Jerman juga terlihat ikut dalam gerakan kerja Bakti membersihkan sampah dipantai Parangkusumo
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Aksi kerja Bakti membersihkan sampah dipantai Parangkusumo bukan hanya diikuti oleh Komunitas dari dalam negeri.
Akan tetapi sebelas Bule asal Jerman juga terlihat ikut dalam gerakan yang bertujuan untuk melestarikan bumi itu.
Mereka tak sungkan untuk memunguti satu persatu sampah plastik di antara ranting-ranting Bambu yang berserakan di pinggir pantai.
Sampah-sampah plastik itu dimasukan kedalam karung untuk kemudian diangkut menggunakan Jeep.
Kepada tribunjogja.com, Sherin, satu di antara Bule itu mengatakan ia bersama teman-temannya merupakan mahasiswi dari University of Applied Sciences Landshut, Jerman.
Mereka sengaja datang ke Indonesia karena tertarik ajakan sebuah blog di Internet untuk ikut dalam proyek social cleaning beach, membersihkan pantai.
"Kita ingin bergabung dan sangat senang berada disini. Bisa melakukan sesuatu untuk bumi, meskipun kecil" tutur dia, Minggu (10/3/2019)
Selain Sherin, dari sebelas mahasiswi asal Jerman itu ada Lissa.
Lissa juga ikut berbaur bersama komunitas lain membersihkan pantai.
Alasannya, menurut dia, karena permasalahan sampah plastik yang ada di Indonesia sangat besar sehingga dia bersama temannya merasa peduli untuk ikut membersihkan sampah plastik dari pantai.
"Ini proyek yang sangat keren," ujar Lissa.
Diketahui, sebagai ungkapan kepedulian terhadap kelestarian Bumi, sejumlah komunitas melakukan aksi kerja bakti bersih sampah di sepanjang pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul.
Tujuannya tidak lain untuk melestarikan dan merawat bumi dari sampah plastik.
Baca: Masyarakat, Komunitas dan Pemerintah Kerjasama Membersihkan Sungai dalam Program Prokasih
Ketua Panitia, Budianto mengatakan kegiatan kerja bakti rawat Bumi sengaja digagas untuk mengaktivasi dan memberikan edukasi kepada masyarakat supaya tergugah rasa kepeduliannya terhadap sampah.
Terutama sampah plastik. Menurut dia, sampah merupakan permasalahan bersama.
Bukan hanya di Indonesia tetapi di luar negeri.
"Bumi sebagai tempat tinggal manusia saat ini mengalami masa kritis karena sampah. Ini problem besar yang harus segera ditangani. Ayok kita peduli dan pikirkan sampah ini bersama-sama," kata Budianto.
Dijelaskan Budi, setelah turun hujan cukup deras beberapa hari yang lalu diwilayah Bantul dan Daerah Istimewa Yogyakarta banyak sampah plastik dan sampah dari limbah rumah tangga yang masuk ke dalam sungai.
Sampah-sampah itu kemudian hanyut bersama aliran sungai menuju pantai.
"Sampah plastik ini yang hari ini kita bersihkan. Tujuannya untuk merawat bumi," terang dia.
Ada sejumlah komunitas yang ikut dalam kerja bakti ini. Antara lain dari Bank sampah Moro Resik, Karyawan PT Dowa, Komunitas Buku Berbagi, Komunitas Jeep Wisata Parangtritis, Komunitas Trail Parangtritis, Komunitas Tani Bantul dan segenap warga masyarakat setempat.
Selain bersih sampah, aksi merawat bumi ini juga dibarengi dengan serangkaian kegiatan seperti donasi buku, sosialisasi pengelolaan sampah dan workshop upcycle, dimana dalam kesempatan ini diajarkan bagaimana memanfaatkan barang-barang bekas atau sampah, menjadi suatu benda yang memiliki nilai dan manfaat lain.(TRIBUNJOGJA.COM)