Tahanan Polsek Pontianak Barat Memutuskan Jadi Mualaf, Terkesan Lihat Teman Satu Selnya Salat
Tahanan Polsek Pontianak Barat Memutuskan Jadi Mualaf, Terkesan Lihat Teman Satu Selnya Salat
Editor: Tiara Shelavie
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Yak M Nurul Anshori
TRIBUNNEWS.COM - Seorang tahanan Polsek Pontianak Barat, satu di antaranya Hisar (35), melepaskan agamanya terdahulu dan memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Keputusan warga Jl Tabrani Ahmad, Kelurahan Sungai Beliung, Pontianak Barat yang sebelumnya beragama Nasrani ini dipastikan tanpa unsur pemaksaan atau suruhan dari pihak manapun. Hisar memutuskan menjadi mualaf karena sering menyaksikan rekan satu selnya melaksanakan salat.
"Dirinya saat berada dalam tahanan sering melihat teman satu selnya lakukan salat lima waktu dan mengaji dan tergugah ingin memeluk agama islam," kata Bamin Reskrim dan Batahti Polsek Pontianak Barat, Bripka Andi Rahadian SE, yang mendampingi Polsek Pontianak Barat Kompol Abdullah, Selasa (12/3/2019).
Pengucapan dua kalimat syahadat yang dipimpin oleh Ustaz Luqman, dari Jamaah Tabliq Kelurahan Sungai Beliung, diselenggarakan di ruang Sentra Pelayanan kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Barat, Sabtu (9/3/2019) pukul 19.45 WIB itu berjalan lancar. Sejak saat itulah Hisar berganti nama menjadi ‘Muhammad Rajab’.
Usai menuntun M Rajab mengikrarkan syahadat, Ustad Luqman memberikan pemahaman tentang rukun iman dan rukun Islam, melaksanakan salat lima waktu dan bertutur kata yang baik kepada sesama, saling hormat menghormati, saling sayang menyayangi terhadap sesama bentuk wujud akhlak seorang yang memeluk agama Islam.
“Ini kali pertama tahanan Polsek Barat memutuskan jadi mualaf,” kata Bripka Andi.
Diterangkannya di Polsek Pontianak Barat ada program tausiyah terhadap tahanan yang ditetapkan setiap Sabtu sore. Di mana program tersebut sudah mulai sekitar Desember semasa Kompol Bermawis masih menjabat sebagai Kapolsek.
"Awal mulanya tahanan banyak menghabiskan waktu tidur-tiduran, ribut tidak jelas. Dengan adanya program Kapolsek ini, Alhamdulilah tahanan mulai mengenal salat yang awalnya tidak salat jadi salat," tuturnya.
Tahanan juga dikasi buku taklim, mereka diajarkan membuat majelis taklim di dalam sel. Bahkan ada juga yang mengamalkan puasa Senin-Kamis. "Sabtu kemarin, setelah ustaz menyampaikan tausiyah, ada seorang tahanan menyampaikan ke saya, pak ada yang mau masuk Islam," tutur Bripka Andi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.