Muncikari Mahasiswa di Yogyakarta Terungkap, Pasang Tarif Paling Mahal Rp 1,3 Juta
AKBP Yuliyanto mengatakan tak sedikit perempuan pekerja seks yang berstatus mahasiswa. Tarif paling mahal yang ia tarik adalah Rp 1,3 juta.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda DIY melalui tim cyber menangkap dua orang muncikari.
Pada tanggal 7 Maret lalu mereka menangkap CK (33) seorang perempuan warga Maguwoharjo, dan pada 12 Maret menangkap HP (25) mahasiswa warga Tanjung Penyembal, Riau.
Keduanya beroperasi melalui sosial media.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto saat menggelar konferensi pers Senin (18/3/2019) mengatakan, tersangka HP yang masih berstatus mahasiswa ini membuat 15 akun twitter untuk mengiklankan para pekerja seks yang dikelolanya maupun berkomunikasi dengan pengguna jasa.
Jadi jika ada pelanggan yang mau booking dapat langsung berkomunikasi di twitter wanita yang ingin dibookingnya.
Setiap akun sudah terdapat foto-foto dari wanita.
Namun yang mengelola dan melakukan komunikasi melalui akun twitter tersebut adalah pelaku sendiri.
"Setelah cocok dan deal dengan pengguna jasa, pelaku menghubungi wanitanya dan menentukan waktu serta lokasi bertemu. Pelaku meminta DP 30 persen dari harga booking melalui transfer dan sisa pembayaran akan langsung diberikan pelanggan kepada perempuan yang dibooking," terang AKBP Yuliyanto.
AKBP Yuliyanto mengatakan tak sedikit perempuan pekerja seks yang berstatus mahasiswa.
Tarif paling mahal yang ia tarik adalah Rp 1,3 juta.
HP saat diinterogasi mengatakan para wanita ini yang menawarkan diri agar diiklankan olehnya.
Baca: Kasus Pembunuhan Mantan Anggota TNI di Buleleng, Polisi Sudah Periksa Lima Saksi
"Mereka menawarkan diri ke saya untuk dipromosikan, kenal dari mulut ke mulut. Ada yang dari Jogja ada yang dari luar," ujar AKBP Yuliyanto.
Kasus lainnya adalah ditangkapnya CK, perempuan yang saat ini tengah hamil delapan bulan.
Tersangka ini menerima booking online melalui whatsapp.