Fenomena Laut di Selat Madura di Jembatan Suramadu 'Terbelah' 60 KM
Sebab, fenomena itu diakibatkan dari perbedaan massa air laut yang bertemu sehingga memisahkan warna permukaan laut.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWSM) menegaskan fenomena alam halocline yang terjadi di Selat Madura di bawah Jembatan Suramadu tidak terkait hal-hal berbau klenik.
Kadiv Humas BPWSM Faisal Yasir Arifin mengatakan fenomena alam tersebut merupakan hal biasa yang terjadi di Selat Madura.
"Ini sebuah fenomena indah, kekuasaan Tuhan yang harus disyukuri dan bukan kerusakan biota laut. Tidak ada hubungannya dengan klenik, tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang berbau cocoklogi," kata Faisal, Rabu (20/3/2019).
Dalam video berdurasi 22 menit yang sempat viral di media sosial memperlihatkan permukaan laut dari Jembatan Suramadu berwarna hijau keruh dan hijau pekat yang membentang di laut Selat Madura.
Faisal menyebut fenomena alam halocline tidak setiap saat terjadi. Sebab, fenomena itu diakibatkan dari perbedaan massa air laut yang bertemu sehingga memisahkan warna permukaan laut.
"Tidak mesti terjadi, tapi musim hujan biasanya dari Laut Jawa lebih dingin suhunya sementara dari sini lebih hangat jadi perbedaan kadar garam, kerapatan air, arus suhu kemudian menciptakan fenomena unik," jelas Faisal.
Menurutnya fenomena yang menghebohkan netizen ini lebih panjang dan lebar dibanding yang pernah ada dua bulan lalu, Januari 2019.
"Ini skalanya luas dan memanjang, 50-60 kilometer dari Sampang," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Video Fenomena Laut Selat Madura di Jembatan Suramadu 'Terbelah' 60 KM, BPWSM: Bukan Klenik,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.