Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar Pelatihan Bikin Vlog, Misbakhun Ajak Milenial Populerkan Potensi Daerah

Dengan kemasan yang baik melalui vlog maka potensi daerah bisa makin dikenal termasuk hingga mancanegara

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Gelar Pelatihan Bikin Vlog, Misbakhun Ajak Milenial Populerkan Potensi Daerah
ISTIMEWA
Politisi Golkar M Misbakhun bersama anak muda peserta pelatihan bertitel ‘Pemanfaatan Gadget & Pembuatan Vlog Milenial’ di Aula Joglo Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu (20/3/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menggelar pelatihan pembuatan video blog (vlog) bagi milenial konstituennya di Pasuruan dan Probolinggo, Jawa Timur.

Misbakhun mendorong milenial di daerah pemilihannya bisa menyebarkan hal positif sekaligus memperoleh penghasilan dari vlog di YouTube.

"Ini adalah peran saya untuk membantu vlogger di Pasuruan dan Probolinggo membuat vlog ke arah positif," kata Misbakhun di depan ratusan anak muda peserta pelatihan bertitel ‘Pemanfaatan Gadget & Pembuatan Vlog Milenial’ di Aula Joglo Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Rabu (20/3/2019) itu.

Influencer Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin itu menambahkan, pelatihan itu untuk menambah kemampuan milenial Pasuruan dan Probolinggo mengemas berbagai informasi tentang potensi daerah melalui vlog. Misbakhun lantas mencontohkan Gunung Bromo yang juga menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Pasuruan.

"Orang pasti tahunya Bromo itu di Probolinggo, padahal sebagian dari Bromo itu masuk wilayah Pasuruan. Nah, ini tugasnya kaum muda bagaimana melalui vlog bisa memperkenalkan Bromo juga bagian dari Pasuruan," katanya.

Misbakhun menambahkan, membuat vlog harus disertai konsep agar lebih informatif, vlog bisa diperkaya narasi tentang lokasi dan historisnya.

Yang juga penting dalam unggahan vlog adalah tagar atau hashtag.

Dengan kemasan yang baik melalui vlog, tuturnya, maka potensi daerah bisa makin dikenal, termasuk hingga mancanegara.

Berita Rekomendasi

"Kalau potensi yang ada di sini bisa dikemas melalui vlog secara ciamik dan menarik, saya sangat yakin nama Pasuruan akan lebih tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri," ujar legislator yang cukup aktif di media sosial itu.

Misbakhun juga membeber potensi finansial dari vlog di YouTube.

Sebagai contoh adalah penyanyi dangdut Via Vallen dan Nella Kharisma yang bisa meraup penghasilian hingga miliaran rupiah melalui berbagai klip di laman berbagi video itu.

Bahkan, banyak para selebritas kondang ibu kota yang menjadi vlogger.

"Liat saja Atta Halilintar, Raditya Dika, bahkan Raffi Ahmad yang sudah menjadi artis ikut menjadi video blogger ya karena penghasilan yang didapatnya sangat menggiurkan," tutur politikus asal Pasuruan itu.

Misbakhun menuturkan, anaknya yang masih duduk di bangku SMP pun kini mulai tertarik menjadi YouTuber. "Anak saya yang masih SMP saja ketika saya tanya kalau besar nanti ingin jadi apa, dia menjawab ingin menjadi YouTubers review games," katanya.

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu menjelaskan, era digital telah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi seiring tumbuhnya e-commerce dan perusahaan rintisan atau start-up. Bahkan, kini Indonesia memiliki sejumlah unicorn atau perusahaan rintisan yang memiliki valuasi aset USD 1 miliar.

“Ada Tokopedia, Go-Jek, dan terakhir asli buatan anak muda bangsa yaitu BukaLapak nama pendirinya namanya Achmad Zaky. Ini merupakan aset-aset bangsa yang ada di Indonesia,",” ujarnya.

Karena itu Misbakhun mengharapkan milenial Pasuruan - Probolinggo terus melek teknologi digital tanpa melupakan kultur asli atau kearifan lokal. "Pelatihan Vlog seperti ini, bagaimana dunia memberdayakan para penggunanya untuk mendapatkan penghasilan dari vlog dan bisa berdampak pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia," katanya.

Salah satu peserta pelatihan, Dany mengaku menangkap pesan positif. "Saya berharap dengan pelatihan ini berdampak kepada saya juga teman-teman sekalian. Mari kita saling merangkul dan tidak mudah terpecah belah hanya karena berbeda pilihan politik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas