Jelang Akhir T-I, Penerimaan Pajak Pemprov Kaltara Kisaran 25 Persen
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kalimantan Utara sudah berhasil menarik PAD sebanyak 93,4 milyar atau 25,7 persen
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunkaltim.co Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Pemprov Kalimantan Utara menargetkan bisa meraup pendapat asli daerah (PAD) sebanyak Rp 363 milyar lebih di tahun 2019 ini.
Mendekati akhir triwulan I, Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kalimantan Utara sudah berhasil menarik PAD sebanyak 93,4 milyar atau 25,7 persen.
Kepala Bidang Pajak BPPRD Kalimantan Utara Imam Pratikno menjelaskan, BPPRD melalui Unit Pelaksana Teknis Samsat di lima kabupaten/kota akan terus menggenjot penerimaan pajak melalui upaya intensifikasi maupun ekstensifikasi.
"Selain memperkuat di dalam, dan bersosialisasi ke masyarakat, kita juga melakukan operasi kepatuhan membayar pajak. Utamanya Pajak Kendaraan Bermotor," kata Imam, Kamis (28/3/2019).
Periode Januari sampai 22 Maret telah disedot Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar Rp 17 milyar atau 22,06 persen dari target Rp 60,1 miliar. Imam menjelaskan, kemungkinan penerimaan dari PKB akan melampaui target di akhir tahun nanti.
"Sebabnya karena pembelian kendaraan bermotor selalu meningkat tiap tahun. Begitu juga dengan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Potensi penerimaannya juga terus meningkat setiap tahun," ujarnya.
BBNKB dipatok target sebanyak Rp 76,8 milyar. Telah terealisasi sebanyak Rp 21,5 milyar atau 28,07 persen sejak Januari sampai 22 Maret.
Tiga jenis pajak lainnya, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) telah terpungut sebesar Rp 53,3 milyar.
Target penerimaan PBBKB tahun 2019 mencapai Rp 170 milyar.
Adapun Pajak Air Permukaan (PAP), hanya ditargetkan sebanyak Rp 1,5 milyar. Realisasinya mencapai Rp 426 juta hingga penghujung triwulan II ini.
"Sebetulnya potensi PAP cukup baik. Tetapi belum bisa kita ambil semua. PAP baru sebatas kita pungut dari perusahaan perkebunan yang memakai air sungai. Termasuk PDAM. Potensi besar ke depannya adalah ketika PLTA di beberapa sungai di Kalimantan Utara itu sudah beroperasi. PAP per tahun bisa kita raup triliun Rupiah," ujarnya.
Terakhir adalah Pajak Rokok. Jenis pajak ini telah terealisasi sebesar Rp 1 milyar lebih dari target sebesar Rp 37,9 milyar. (Wil)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.