Saksi Melihat Ada 10 Riwayat Video Call WhatsApp Wahyu Jayadi dengan Siti Zulaeha
Ditemukan ada riwayat panggilan di handphone tersangka yakni beberapa daftar video call antara Siti Zulaeha dan pelaku Wahyu Jayadi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Fakta baru kembali terungkap dalam kasus pembunuhan pegawai Universitas Negeri Makassar (UNM) Siti Zulaeha Djafar (40) oleh Dr Wahyu Jayadi, Dosen Olahraga UNM.
Rupanya ditemukan ada riwayat panggilan di handphone tersangka yakni beberapa daftar video call antara korban dan pelaku.
Fakta ini bukan diungkap oleh polisi melainkan salah satu sumber Tribun.
"Daftar riwayat video call akun WhatsApp yang ada dalam handphone tersangka ini lupa dihapus, saya kemarin melihat itu," ungkap sumber Tribun itu, Rabu (27/3/2019).
Sumber Tribun mengungkapkan, sesudah Wahyu Jayadi ditangkap, sumber Tribun sempat menahan handphone tersangka, lalu mengecek adakah percakapan antara korban dan tersangka.
"Tidak ada percakapan dalam handphone tersangka, tapi saat dicek panggilan masuk dan keluar, ada riwayat video call. Bahkan lebih dari 10 video call," ujar sumber Tribun tersebut.
Sering Video Call
Sumber Tribun tidak melihat jelas, tanggal berapa dan jam berapa tersangka dengan korban saling video call.
Tapi dipastikan, korban dan tersangka sering melakukan itu.
Menurutnya, seharusnya penyidik yang menamgani kasus ini yaitu tim penyidik Polres Gowa harus mendalami maksud video call antara tersangka dan korban.
"Harusnya penyidik dalami ini, saya kira handphone tersangka sudah diamankan. Bahkan handphone milik korban juga ada ditangan penyidik Polres Gowa," jelasnya.
Diketahui, Siti Zulaeha ditemukan tewas, Jumat (22/3/2019) pagi, di Pattallassang, Gowa.
Sedangkan Dr Wahyu baru diamankan tim Resmob Polda Sulsel, pada sore harinya.
Informasi yang dihimpun, Wahyu Jayadi sempat berniat melarikan diri saat diamankan tim Reamob di RS Bhayangkara.
Baca: Suami Beberkan Kebohongan Dosen UNM Wahyu Jayadi: Dia Tak Pernah Diberi Pesan untuk Menjaga Zulaeha
Terbukti dari foto dan ungkapan sumber dari kepolisian.
Terpisah, kata Kepala Rumah Sakit atau Karumkit Bhayangkara Kombes Pol dr Farid Amansyah tersangka melakukan perbuatannya karena korban menamparnya hingga tersangka emosi.
"Tersangka jawab dengan baik, jadi motif tersangka karena tersinggung dan harga diri," ungkap dr Farid saat dikonfirmasi tribun timur.com, Rabu (27/3/2019) sore.
Kombes Farid enggan menjelaskan secara detail hasil pemeriksaan tersangka, karena menurutnya ini adalah rahasia medis seseorang yang dijamin Undang Undang (UU).
"Tentunya, kerahasiaannya dijamin dengan undang-undang. Kecuali atas permintaan hakim pengadilan atau pro justisia baru bisa untuk sampaikan," ujar dr Farid.
Pagi-pagi Cari Gunting Kuku
Dr Wahyu Jayadi, tersangka pembunuh Sitti Zulaeha, disebut sempat mencari gunting kuku pada Jumat (22/3/2019) pagi, sebelum korban ditemukan.
"Pagi-pagi sempat ia (Wahyu) cari gunting kuku," ujar salah satu staf pegawai UNM yang enggan disebut namanya, saat ditemui di Gedung Phinisi UNM, Selasa (26/3/2019).
Kata saksi, pagi-pagi sekitar pukul 06.00 Wita, Wahyu Jayadi sempat mencari gunting kuku di sekitaran basement parkir gedung Pinisi.
"Tapi karena tidak ada, yang bersangkutan langsung mencari di luar. Katanya mau beli di kios, tidak tahu gunting kuku itu untuk apa," jelas saksi kepada tribun timur.com.
Mayat Zulaeha, staf pegawai Bagian Rumah Tangga UNM, ditemukan warga Jl Pattallassang, Gowa, tepat depan Gudang Perumahan Zarindah, Japing, Gowa, sekitar pukul 09.30 Wita.
Salah satu pegawai UNM, Alamsyah (42) memberikan keterangan jika Wahyu Jayadi menginap di mobilnya yang terparkir pada lantai dasar gedung Phinisi, Jl AP Pettarani, Makassar.
Baca: Hal-hal Aneh yang Dilakukan Dr Wahyu Jayadi Usai Bunuh Zulaeha Djafar, Polisi Ungkap Motifnya
"Jadi pagi itu saya lihat mobilnya parkir di parkiran bawah, ternyata ada Pak Wahyu Jayadi, jadi langsung saya pukul mobil dan dia kaget, katanya sakit giginya," ungkapnya.
Saat Alamsyah membangunkan Wahyu Jayadi sekitar pukul 08.20 Wita, saat belum ada info terkait penemuan mayat Siti Zulaeha di Pattallassang, Kabupaten Gowa.
Alamsyah sempat ke lantai 10 gedung Phinisi lalu ke lantai 4 untuk merokok. Tapi saat itu, Alamsyah bertemu lagi dengan Wahyu Jayadi yang mengeluh badannya sakit.
"Di situ dia (Wahyu) bilang sakit semua itu badannya. Dia panggil petugas kebersihan untuk pijit. Nah, tidak lama fotonya almarhum masuk di whatsapp-nya," jelas Alamsyah.
Disitu, Wahyu dan Alamsyah yang sempat melihat isi pesan itu kaget, karena nomor pelat mobil korban dan juga foto jenazah tersebar di akun sosial media (Sosmed).
"Dari situ kita langsung ke ruang kerjanya ibu Sula (nama akrab korban di UNM) agar mencari infonya, disitu kami tidak terlalu perhatikan Pak Wahyu Jayadi," ujar Alamsyah.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ada Lebih 10 Riwayat Video Call WhatsApp (WA) Wahyu Jayadi dengan Zulaeha Djafar, Polisi Tahu?