Iming-iming Es Krim Gratis, Penjual Es Keliling di Sidoarjo Ajak Anak-anak SD Berbuat Tak Senonoh
Seorang penjual es krim ketahuan berulang kali berbuat tak senonoh dengansejumlah bocah SD.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Seorang penjual es krim ketahuan berulang kali berbuat tak senonoh dengansejumlah bocah SD.
Modusnya, pelaku memberikan es krim gratis untuk membujuk anak-anak yang diincarnya.
Dia adalah Dwi Eko Prasetyo, warga Desa Bakalan, Kecamatan Gondang, Mojokerto yang sehari-hari berjualan es krim keliling di kawasan Waru, Sidoarjo.
Pria 29 tahun ini ditangkap polisi karena dilaporkan diduga telah menodai bocah SD di kawasan Waru, Sidoarjo.
"Ada laporan dari orangtua korban bahwa dia telah mencabuli (berbuat tak senonoh) terhadap dua anak SD di sebuah gang di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Sidoarjo."
"Berdasar laporan itulah, dia ditangkap petugas," ungkap Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo Kompol Muhammad Harris, Jumat (29/3/2019).
Saat ditangkap di tempat kosnya, awalnya pelaku sempat mengelak. Tapi setelah dibawa ke Polresta Sidoarjo dan menjalani pemeriksaan di Unit PPA (perlindungan perempuan dan anak) Sat Reskrim Polresta Sidoarjo, kejahatannya terungkap.
Dia pun ditetapkan sebagai tersangka dan dijebloskan ke dalam penjara.
"Penyidikan masih berlanjut, dan petugas berupaya mengembangkan perkara ini. Ada dugaan bukan hanya dua itu saja korbannya," urai Harris.
Ya, dari penyidikan yang dilakukan petugas kepolisian, diketahui pelaku memang sudah berulang kali melancarkan aksi tak terpuji. Sasarannya adalah anak-anak berusia sekitar 6-10 tahun.
Modus yang dilakukan untuk merayu korban juga selalu sama. Dengan mengiming-imingi es krim gratis. Seperti yang dilakukan terhadap dua korban yang melapor itu, yakni siswa SD berusia 7 dan 9 tahun.
Dalam pemeriksaan polisi, tersangka mengaku punya hasrat yang tidak dapat dibendung ketika melihat anak-anak. Apalagi ketika lingkungan sedang sepi.
Terhadap dua korbannya itu, diakui bahwa awalnya penjual eskrim ini menawarkan barang dagangan ke mereka. Tapi karena tak membawa uang, dua anak itu pun hanya diam, tak menghiraukan.
Melihat suasana sepi, pelaku lantas mendekati korban dengan nenawarkan es krim gratis. Namanya anak-anak, dapat eskrim gratis tentu mereka tertarik.
Sejurus kemudian, pelaku menarik tangan bocah itu dan mengajaknya ke sebuah gang kecil yang sepi. Di sana, penjual es krim tersebut melancarkan aksi.
Sepulang dari sana, ternyata anak-anak itu bercerita ke orangtuanya. Dan orangtua korban pun langsung melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.
Dari sana, akhirnya terungkap bahwa penjual es krim tersebut sudah berulang kali berbuat demikian terhadap anak-anak di Sidoarjo dengan modus memberi es krim gratis.