Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hikmat Bersyukur Lolos jadi PNS: Saya janji, Bekerja Baik dan Tidak Korupsi

Mohamad Hikmat, warga Kampung Cicau RT 3 RW 5 Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi penyandang tuna daksa itu lolos menjadi CPNS.

Editor: Content Writer
zoom-in Hikmat Bersyukur Lolos jadi PNS: Saya janji, Bekerja Baik dan Tidak Korupsi
Pemprov Jateng
Mohamad Hikmat, warga Kampung Cicau RT 3 RW 5 Desa Selaawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi penyandang tuna daksa itu lolos menjadi CPNS dan akan menjadi pengajar di SLB Negeri Batang, Jawa Tengah. 

Aksesbilitas kaum difabel pun dibangun. Alhasil, kesempatan pun makin terbuka lebar. Hikmat mengakui, kompetensi teman-temannya sesuai bidangnya masing-masing juga harus dikuasai. Karena, instansi pemerintah dan swasta sudah terbuka.

"Tentu saya berharap, nanti bisa bekerja, menjaga integritas, nama baik, tidak korupsi, jujur, agar mendapat keberkahan. Selain itu, bisa memotivasi orang lain, untuk tergerak lebih maju," katanya.

Gubernur Ganjar Pranowo menjelaskan, pihaknya sudah berkali ulang meminta seluruh gedung perkantoran dan pelayanan publik harus ramah difabel, termasuk pedestrian.

Kalangan difabel pun juga dilibatkan dalam proses pembangunan. Misalnya dalam Musrenbangwil Jateng di beberapa wilayah akhir-akhir ini. "Bantuan pelatihan maupun sarana dan prasarana juga kami berikan," tegasnya.

Saat memberikan SK kepada Hikmat, Ganjar juga berpesan untuk memiliki semangat dan pantang mundur, menjaga integritas dan tetep mboten korupsi dan mboten ngapusi.

Ganjar menambahkan usai menerima surat keputusan tersebut, mereka bakal digembleng untuk peningkatan kualitas serta integritas baik di dalam maupun luar negeri. Ganjar mengatakan para CPNS ini merupakan bibit-bibit unggul Pegawai Negeri Sipil.

"Ini peningkatan kualitas PNS. Ini bibitnya bagus bagus. Tugas kita nanti SDM kita akan melakukan peningkatan kapasitas dengan pelatihan pelatihan," katanya.

Berita Rekomendasi

Untuk pelaksanaan pelatihan tersebut, Ganjar menjelaskan bukan hanya dilangsungkan di dalam negeri. Hal itu dilakukan untuk membuka pemikiran para abdi negara agar mampu bersaing di kancah global. Tentunya pelatihan tersebut dikhususkan bagi para PNS yang sudah khatam soal integritas

"Tidak hanya dalam, termasuk luar negeri. Kemarin habis dikasih tahu salah satu staf dari Biro Perekonomian yang baru lulus dari New Zealand mereka ternyata di sana bisa the best juga. Artinya kita beri kesempatan luas bagi mereka," katanya.

CPNS ini merupakan tahapan sebelum akhirnya seseorang diangkat sebagai abdi negara. Mereka perlu waktu satu tahun untuk membuktikan kapasitasnya dalam berbagai pelatihan dan ujian melalui masa orientasi, masa pra jabatan dan lainnya.

Jika ditengok dari sisi pendapatan, mereka hanya akan menerima gaji sebesar 80 persen dari gaji PNS. Karena soal kapabilitas tersebut, Ganjar menegaskan bahwa proses dan hasil CPNS ini tidak ada campur tangan atau intervensi dari pihak manapun.

"Mereka adalah energi baru di birokrasi. Ada lebih banyak gurunya. Ada tenaga fungsional dan beberapa tenaga teknis. Dan ada yang dari yang berkebutuhan khusus. Ini kita tunjukkan penerimaannya secara fair. Saya sempat menanyakan apakah ada kolusi, mbayar, yang prosesnya tidak bener. Semuanya clear. Putrane Pak Sekda aja nggak keterima. Ini kita tunjukkan bahwa kita fair," katanya.

Ribuan penerima SK tersebut telah melalui berbagai tahapan seleksi dari administrasi sampai uji kemampuan. Setidaknya ada enam tahapan yang harus dilalui para peserta tes CPNS dari pendaftaran hingga pengumuman kelolosan. Yang sering dianggap terberat adalah proses Computer Assisted Test (CAT). Dalam proses CAT tersebut terdapat slot pertanyaan tentang kemanusiaan hingga kebangsaan.

"Ada harapan besar kepada mereka sebagai abdi Negara mereka menjaga NKRI, Pancasila, silaturahmi, yang guru guru anak anak muridnya punya karakter dan kepribadian yang baik. Yang umum kita minta untuk menjaga integritas. Layanan mudah murah cepat," katanya lagi.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas