Rumah Janda 3 Anak di Cimahi Ambruk Tertimpa Saung Tetangganya
Atap rumah milik Dede (54), seorang janda di Kampung Babakan Banten, RT 2/5, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara roboh tertimpa rumah tetangga
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Atap rumah milik Dede (54), seorang janda di Kampung Babakan Banten, RT 2/5, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi ambruk tertimpa bangunan semi permanen yang tak jauh dari rumahnya.
Ambruknya bangunan semi permanen tersebut akibat hujan deras mengguyur Kota Cimahi, pada Kamis (4/4/2019), sehingga bangunan semi permanen yang biasa disebut saung oleh warga itu ambruk karena kondisinya sudah lapuk.
Akibatnya, material bangunan yang ambruk masih berserakan di dalam rumah tersebut, dan atap rumah Dede pun menjadi berlubang, sehingga untuk sementara harus ditutup terpal.
Dede mengatakan, bagian atap yang ambruk tersebut merupakan atap dua kamar tidur yang biasa ditempatinya dan ketiga anaknya.
"Karena sudah ambruk saya harus mengungsi di rumah saudara karena rumah saya sudah tidak bisa ditempati," ujar Dede saat ditemui di rumahnya, Jumat (5/4/2019).
Beruntung, kata dia, saat kejadian tersebut ia dan ketiga anaknya sedang tidak ada di rumah, sehingga tidak menyebabkan adanya korban jiwa maupun korban luka.
"Untungnya kejadian itu bukan subuh atau malam, kalau kejadiannya di waktu itu, anak-anak pasti sedang tidur di kamar, jadi bisa tertimpa tembok dan genting," katanya.
Bangunan semi permanen yang menimpa rumahnya, kata dia merupakan milik orang lain, namun sudah lama tidak diurus karena yang punyanya sudah meninggal.
"Terus kemarin malam hujan ditambah kondisi saung itu mungkin sudah lapuk, akhirnya menimpa rumah saya hingga ambruk," ujar Dede.
Hingga saat ini rumah Dede belum diperbaiki karena tidak ada biaya.
Ia mengaku untuk kebutuhan sehari-hari pun hanya mengandalkan penghasilan sebagai buruh tani.
Upah buruh tani per harinya, kata dia, hanya Rp 30.000, sedangkan satu anaknya memiliki usaha pengeboran air yang tidak setiap hari mendapat proyek pengeboran air.
"Jadi kalau harus perbaiki sendiri uangnya darimana, saya enggak akan sanggup," ujarnya.
Atas hal tersebut dia berharap Pemerintah Kota Cimahi bisa memberikan bantuan agar rumahnya bisa diperbaiki dan kejadian itu juga sudah dilaporkan ke pihak Pemkot Cimahi.
"Untuk saat ini baru ada bantuan dari BPBD Kota Cimahi berupa terpal, kasur, alas, dan makanan. Terpal langsung dipasang karena sekarang lagi hujan terus," ucapnya.