Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jeje Dapat Ganti Rugi Rp 1,2 Miliar
Jeje memiliki lahan seluas 1.490 meter persegi. Dari seluruhnya ia mendapat uang ganti rugi (UGR) sebesar Rp 1,2 miliar.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hakim Baihaqi
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Jeje (59), warga Kampung Jajaway, Desa Cileunyi Kulon, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, menjadi salah satu kepala keluarga (KK) terdampak proyek pembangunan trase dan stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sebelum lahan tersebut dibebaskan, ia memiliki bidang tanah seluas 140 tumbak atau seluas 1.490 meter persegi.
Di atas lahan tersebut, ada dua bangunan rumah yang ditempati seluruh anggota keluarga, lahan persawahan, hingga kebun pepohonan keras.
Dari seluruhnya ia mendapat uang ganti rugi (UGR) sebesar Rp 1,2 miliar.
Jeje mengatakan, awalnya ia sempat menolak menjual lahannya tersebut untuk pembangunan proyek kereta cepat, lantaran yang dahulu bernama Kampung Babakan Sentral ini adalah daerah di mana ia dilahirkan.
"Saya lahir sampai sekarang di tanah ini, banyak kenangan bersama orang tua dan anak," kata Jeje di Kampung Jajaway, Kecamatan Cileunyi, Jumat (5/4/2019).
Namun, setelah berunding dengan seluruh anggota keluarga lainnya, ia pun sepakat untuk seluruh bidang miliknya dengan harga jual standar.
Baca: Korban Dukun Cabul di Jember Bertambah Jadi 4 Orang, Salah Satunya Sampai Hamil
Jeje mengatakan, uang tersebut ia pergunakan untuk membeli beberapa meter persegi sawah serta membeli rumah di Perumahan Griya Utama Rancaekek, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek.
"Daripada keganggu gara-gara kereta cepat, lebih baik pindah saja," katanya.
Bangunan rumah di Kampung Jajaway, Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, kini sebagian bangunannya telah rata dengan tanah, imbas dari proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Pantauan Tribun Jabar, Jumat (5/4/2019), di Kampung Jajaway, lahan yang bakal menjadi perlintasan kereta cepat ini, kini hanya tersisa puing-puing bangunan, mulai dari pecahan tembok, kaca, kayu, hingga atap rumah.
Di tengah teriknya matahari pada Jumat siang ini, Beberapa warga di Kampung Jajaway, terlihat sibuk membongkar satu per satu komponen bangunan rumahnya, menggunakan alat sederhana, kemudian dikumpulkan.
Tak ada penjagaan, membuat beberapa warga sekitar di kampung tersebut terlihat bolak-balik ke lokasi terdampak, untuk mencari puing-puing bangunan yang dapat kembali dipergunakan.
Tidak hanya Desa Cileunyi Wetan, beberapa desa di Kabupaten Bandung pun terdampak proyek tersebut, yaitu Desa Rancaekek Wetan; Desa Tegalluar, Kecamatan Bojongsoang; Rancaekek Kulon; dan Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi.
Diberitakan Tribun Jabar sebelumnya, proses pembebasan lahan untuk proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di Kabupaten Bandung sudah mencapai 98 persen atau lebih dari 800 bidang.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Terdampak Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jeje Jadi Miliuner