Cerita di Balik Spanduk Bertuliskan 'Joko Widodo Pilih Prabowo' saat Kampanye Akbar PKS di Semarang
Ada hal unik saat berlangsung Kampanye Akbar PKS di Kota Semarang, Sabtu (6/4/2019). Sebuah spanduk terbentang bertuliskan 'Joko Widodo Pilih Prabowo'
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ada hal unik yang menarik perhatian massa saat berlangsungnya Kampanye Akbar PKS di Kota Semarang, Sabtu (6/4/2019) akhir pekan lalu.
Sebuah spanduk terbentang bertuliskan 'Joko Widodo Pilih Prabowo'.
Tentu bukan Presiden Joko Widodo yang dimaksud.
Spanduk itu merujuk nama calon legislatif PKS untuk DPRD Provinsi Jawa Tengah Dapil 2 (Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Salatiga).
Caleg Joko Widodo yang ditemui Tribunjateng.com usai kampanye, mengatakan namanya menjadi keuntungan tersendiri saat kampanye.
"Kebetulan nomor urut saya satu. Jadi kalau pas kampanye ya tinggal bilang coblos nomor 1 Joko Widodo. Masyarakat jadi lebih mudah mengingatnya," terang kader partai PKS ini.
Spanduk yang terpasang saat Kampanye Akbar PKS juga atas inisiatifnya sendiri.
Di dalam spanduk tidak hanya ada satu foto orang saja yang terpasang.
"Kebetulan saya tandem dengan Mas Joko Widodo yang sama-sama memiliki nomor urut 1. Jadi ada dua Joko Widodo yang pasti akan memilih Prabowo Subianto," tegasnya.
Hasil penelusuran Tribunjateng.com, beberapa waktu lalu, memang ada dua caleg PKS di Jawa Tengah bernama Joko Widodo yang maju nyalon tahun ini.
Joko Widodo yang pertama maju sebagai caleg DPRD Provinsi Jateng dari Dapil 2 (Kendal, Kabipaten Semarang dan Salatiga.
Pria kelahiran Boyolali pada 5 April 1972 itu merupakan warga Kecamatan Gunungpati.
Dia memiliki 10 anak, lima perempuan dan lima laki-laki.
Sehari-hari ia akrab disapa dengan panggilan Jokowi.
Terlebih lagi setelah nama tersebut juga dikenal sebagai nama presiden saat ini.
Ia sudah mengetahui kehebohan berita mengenai kesamaan namanya.
Joko Widodo santai saja menanggapi hal ini.
Justru dia berharap hal tersebut dapat menjadi berkah.
Baca: Pak RT Tak Mengenal Sosok Arif Kurniawan, Pengunggah Ujaran Kebencian yang Ditangkap Polda Jatim
Ia mengaku sudah mengenal sosok Presiden Joko Widodo sejak yang bersangkutan menjabat sebagai wali kota Solo.
"Biasa saja, saya juga sudah kenal Pak Jokowi sejak di Solo. Semoga membawa berkah," tuturnya.
Selain Joko Widodo yang maju sebagai caleg DPRD provinsi, ada satu lagi Joko Widodo yang juga caleg PKS.
Joko Widodo yang ini maju sebagai caleg DPRD Kabupaten Semarang Dapil 1.
Ia warga Ungaran sedangkan istrinya berasal dari Tuntang.
Kini berprofesi sebagai guru di SMPIT Cahaya Ummat Karangjati.
Keduanya sudah dikarunia empat anak.
Sehari-sehari, ia akrab disapa dengan nama Joko oleh teman.
Namun di lingkungan partai dan di kantor ia akrab dipanggil Jokowi.
Memiliki nama yang sama dengan orang nomor 1 di Indonesia sehingga membuat heboh tidak membuat Joko Widodo merasa tak nyaman.
Dia hanya berharap ia dan Presiden Jokowi dapat sama-sama membawa manfaat untuk masyarakat meski memiliki pandangan politik yang berbeda.
"Qodarullah namanya sama. Walau pandangan politik kita berbeda, tapi kita tetap sama-sama NKRI," kata dia.
Kesamaan namanya dengan presiden juga membuatnya memiliki beberapa cerita lucu.
Di antaranya saat Presiden Jokowi mengunjungi Kota Ungaran untuk makan.
Ada seseorang yang tiba-tiba menelepon Joko.
Orang tersebut terdengar sangat antusias dan mengatakan ingin bersalaman dengan 'Pak Jokowi'.
Pemilik nomor tak dikenal tersebut seolah sangat bersemangat mengatakan pernah menyambangi rumah Jokowi.
Kemudian pernah masuk Istana Negara, dan mengucapkan doa-doa baik untuk Jokowi.
Si penelepon menuturkan ingin berjabat tangan dengan 'Pak Jokowi' yang tengah berada di Ungaran.
Terlebih rumahnya dekat dengan lokasi presiden makan.
Joko Widodo mengaku sempat bingung karena merasa tak mengenal sosok yang meneleponnya itu.
Hingga ia sadar bahwa yang orang itu maksud adalah presiden.
Namun ia tak sempat mengatakan bahwa orang tersebut salah nomor lantaran orang itu terus berbicara.
"Bulan Ramadhan 2 tahun yang lalu, Pak Jokowi (presiden) pernah buka puasa di salah satu restoran di Ungaran. Tiba-tiba saja saya ditelepon orang kalau ingin salaman dengan Pak Presiden. Awalnya saya tidak paham, tapi akhirnya saya tahu kalau orang tersebut mengira saya Presiden Jokowi," ceritanya.
Barulah pada akhir pembicaraan disampaikan bahwa ia benar Joko Widodo tapi yang berasal dari Ungaran.
Di sisi lain, ia merasa orang tersebut mungkin tak menyadari hal itu.
Pada waktu berbeda, Joko Widodo juga pernah dihubungi oleh seorang kader partai lain yang hendak menyampaikan aspirasinya kepada presiden.
Baca: Kasus Pencabulan Remaja Terungkap Setelah Korbannya Kejang-kejang Usai Dicekoki Sabu
Belum sempat ia menjelaskan bahwa nomor yang dituju bukanlah nomor presiden, orang tersebut sudah buru-buru melakukan video call.
Setelah mengetahui bahwa ia salah sambung, orang itu pun langsung menutup teleponnya.
Kampanye Akbar PKS di Kota Semarang ini menghadirkan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.
Hidayat saat kampanye menjabarkan beberapa janji-janji politiknya di hadapan ribuan simpatisan yang hadir.
Satu di antaranya menggratiskan pajak kendaraan bermotor roda dua di bawah 150cc.(afn)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Heboh Spanduk 'Joko Widodo Pilih Prabowo', Caleg Joko Widodo: Kebetulan Nomor Urut Saya juga 1