Bocah Mojokerto Berusia 4 Tahun Memiliki Berat Cuma 5,5 Kilogram
Selain menderita gizi buruk, Fajar diduga menderita penyakit penyerta lain atau memiliki kelainan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Danendra Kusumawardana
TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Ahmad Fajar (4) hanya memiliki berat badan 5,5 kg.
Bobot yang dimiliki bocah berusia 4 tahun dari Dusun Jatikumpul, Desa Mojokumpul, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto tidak sesuai umurnya.
Ini membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto berinisiatif mengecek kondisi bocah tersebut.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, Susy Dwi Harini mengatakan, dari hasil pengecekan, disimpulkan bahwa Fajar mengalami gizi buruk.
"Anak usia 4 tahun normalnya, memiliki berat badan di atas 10 kg. Sedangkan Fajar hanya 5,5 kg," katanya, Rabu (10/4/2019).
Selain menderita gizi buruk, Fajar diduga menderita penyakit penyerta lain atau memiliki kelainan sehingga, langkah awal yang dilakukan yakni menanggulangi penyakit penyertanya.
"Kalau penyakit penyerta sudah ditanggulangi, gizinya bisa diperbaiki dengan cepat. penanggulangan gizi dilakukan sesuai standar operasional atau prosedur Dinas Kesehatan," katanya, Rabu (10/4/2019).
Baca: Keracunan Air Ketuban, Tubuh Balita di Mojokerto ini Hanya Tinggal Tulang dan Kulitnya Saja
Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto yang dipimpin Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Susy Dwi Harini dan Kepala Bidang Pencegahan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra mengecek kondisi Ahmad Fajar (4), Rabu (10/4).
Susy menyebutkan, untuk kelainan, pihaknya tidak tahu jelas. Sebab, wewenang menegakkan diagnosa penyakit adalah pihak dokter ahli rumah sakit. Kelainan yang diderita Fajar yakni tangan dan kakinya kaku dan tak bisa mengunyah.
"Yang berwenang mendiagnosa penyakit penyerta adalah pihak dokter ahli dari rumah sakit. Fajar dibawa ke Rumah Sakit RA Basuni, Gedeg, Kabupaten Mojokerto untuk menjalani perawatan," sebutnya.
Dia mengungkapkan, Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto melalui UPT Puskesmas Kemlagi sebelumnya telah melakukan pendampingan. Pihaknya telah memberikan susu dan pemberian makanan tambahan (PMT) berupa biskuit secara berkala untuk memperbaiki gizi Fajar.
"Kami telah melakukan pemantauan sedari tahun 2017. Tapi karena ada kelainan, perbaikan gizinya pun sulit," ungkapnya.
Camat Kemlagi, Tri Cahyo mengatakan, Proses pengobatan di rumah sakit sempat terganjal karena Fajar tak memiliki administrasi kependudukan. Meski begitu, dirinya berjanji bakal mengurus masalah itu.