Ibu-ibu Jualan Ribuan Butir Pil Koplo, Alasannya Untuk Menghidupi 4 Anaknya
Syafinah mengaku baru empat bulan berjualan obat terlarang tersebut. Itupun karena ada permintaan dari pelanggan.
Editor: Hendra Gunawan

Yang jelas, tersangka ini menyimpan banyak pil di rumahnya dan menjualnya.
Kata dia, motif tersangka menjual pil terlarang ini adalah karena kebutuhan ekonomi.
Kewajiban seorang single parents untuk menghidupi keempat anaknya ini menjadi beban yang harus ditanggungnya sendiri.
Awalnya, memang ada permintaan untuk menyediakan pil ini.
"Sebelum usaha jualan pil, tersangka lebih dulu menjual sembako di rumahnya. Jadi, rumahnya itu ada toko meracang, yang isinya belanja kebutuhan sehari - hari. Karena kurang keuntungannya, ia (tersangka) juga nyambi jual pil," jelasnya.
Menurut Nanang, para pelanggan tersangka ini bermacam-macam.
Rata-rata, anak muda yang masih labil dan ingin mencoba mengkonsumsi sekaligus merasakan khasiat pil ini.
Katanya, dalam pemeriksaan, ada kode khusus untuk pelanggan kepada tersangka saat transaksi.
"Untuk menutupi kedoknya sebagai penjual pil terlarang, tersangka meminta pelanggannya untuk menyebutkan kata "tumbas" atau "beli". Satu kata singkat, tidak perlu ditambah apa-apa. Itu hanya untuk mengelabuhi orang awam. Jadi, kalau ada yang nyebut kata itu, tersangka spontan langsung mengambil satu paket pil," jelasnya.
Dijelaskan Nanang, omzet tersangka ini lumayan besar. Per hari, minimal tersangka bisa untung Rp 50.000.
Itu setelah menjual sekitat 50 paket pil yang berisikan delapan butir per paketnya.
Artinya, setiap hari, ada 50 anak anak Pasuruan yang terkena dampak negatif dari perbuatan tersangka ini.
Ia berjanji akan mengusut tuntas kasus ini.
Nanang pun akan menulusuri siapa dalang atau pemasok barang haram ini ke tersangka. Ia pun akan memberentas sampai ke akar-akarnya.
"Kami masih kembangkan. Tim di sini langsung bergerak untuk mencari tahu," tambah Nanang. (Galih Lintartika)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Emak-emak 4 Anak di Pasuruan Jualan Pil Koplo, Sebut Hasilnya Lumayan untuk Biaya Memasak, Duh!