Wanita Muda yang Tewas Dengan 27 Tikaman di Makassar Berstatus Mahasiswi, Ini Identitasnya
Penyidik Polsek Panakkukang akhirnya mengetahui, identitas sosok perempuan yang tewas di dalam kamar hotel Benhil.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Penyidik Polsek Panakkukang akhirnya mengetahui, identitas sosok perempuan yang tewas di dalam kamar hotel Benhil.
Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda Fauzi Harahap mengungkapkan, identitas perempuan itu adalah Roslina Komala Sari, umur 18 tahun status sebagai mahasiswi.
"Korban merupakan seorang pelajar atau mahasiswi disalah satu perguruan tinggi di Makassar," ungkap Ananda, sekitar pukul 01.30 Wita, Jumat (12/4/2019) dinihari.
Lanjut Kompol Ananda, korban Rosalina Komala Sari (18) merupakan warga asal Jl Terompet nomor 14, blok K 191, Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
"Dengan terungkapnya identitas korban perempuan yang ditemuian dalam kamar hotel ini, insya allah pelakunya secepatnya bisa kami ungkap juga," jelas Ananda.
Diketahui, Rosalina ditemukan meninggal dalam kamar 209, lantai 2, hotel Benhil, Jl Toddopuli Raya Timur, Panakkukang, Kota Makassar, Kamis (11/4) pukul 15.45 Wita.
Baca: Karena Mimpi, Makam Ferolin Akhirnya Dibongkar, Aksi Keji Sang Suami Pun Terbongkar
Baca: Dengan Alasan Kedinginan, Lelaki Ini Berusaha Cabuli Adik Ipar Saat Berteduh di Bangunan Sekolah
Rosalina Komala Sari tewas dalam posisi tengkurap, dua bantal menutup dibagian kepala dan kursi kayu diatas punggung korban, serta 27 tusukan benda tajam.
Saat ini, tim kepolisian gabungan masih melakukan proses penyelidikan dan juga pencarian pelaku berdasar pada petunjuk yang ditemukan dilokasi kejadian perkara.
Sementara itu juga, pihak penyidik telah amankan barang bukti milik korban dalam kamar hotel Benhil Toddopuli Raya Timur, serta memerika beberapa saksi.
Penyidik Polsek Panakkukang memastikan, mayat wanita di kamar Wisma Benhil Toddopuli adalah korban pembunuhan.
Dari hasil penyelidikan aparat kepolisian, ditemukan sejumlah barang bukti di kamar korban. Salah satunya adalah kondom bekas pakai berikut pembungkus kondom.
Kapolsek Panakkukang Kompol Ananda Fauzi Harahap mengatakan ada beberapa barang bukti yang diamankan.
Selain kondom bekas beserta pembungkusnya, ada pakaian korban, ikat rambut, jam tangan, sendal, celana jeans, lipstik, dan sebuah sisir.
"Barang bukti ini yang diamankan oleh pihak Forensik untuk diselidiki, sedangkan untuk pelaku masih kami dalami terkait keberadaannya," tambah Ananda.
Kompol Ananda Fauzi Harahap mengatakan, mayat korban ditemukan sekitar pukul 15.50 Wita dalam kondisi berlumuran darah dan ada 27 tusukan di sekujur tubuh.
"Ini kasus pembunuhan, identitas korban belum diketahui identitaskan. Ada sekitar 27 luka," ungkap Ananda di Wisma Benhil, Kamis (11/4/2019), sekitar 20.30 Wita.
Ada 27 tusukan itu ditemukan ditubuh korban, setelah tim kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP.
Posisi Luka Tikaman
Proses olah TKP dilakukan dari pukul 16.10 sampai 21.15 Wita oleh tim Inafis Polrestabes Makassar dan Biddokes Polda Sulsel.
Adapun posisi atau letak 27 luka tusukan pada tubuh korban, diktahui 5 tusukan leher kiri, 7 leher kanan.
Lalu 1 perut kiri, 2 leher belakang, 9 punggung, 1 disela jari kiri, dan 3 tusukan pada betis kanan.
Kompol Ananda menyebutkan, 27 tusukan itu belum diketahui pelaku menggunakan benda tajam jenis apa.
Karena benda yang dipakai oleh pelaku, jelas Ananda Fauzi, tidak ditemukan di lokasi kejadian.
"Benda yang dipakai pelaku adalah benda tajam, tapi bentuknya kami belum pastikan karena tidak ditemukan. Hanya beberapa bukti lain yang sudah diamankan," ujarnya.
Korban tersebut diperkirakan berumur sekitar 30 sampai 40 tahun, posisinya tengkurap, dua bantal diatas bagian kepala belakang, dan sebuah kursi kayu di atas punggung.
Short Time 4 Jam
Menurut penyidik Polsek Panakkukang, korban wanita tersebut datang ke Wisma Benhil ditemani seorang pria.
Lelaki tersebut diduga pelaku dan keduanya menyewa kamar no 209, lantai 2 Wisma Benhil Toddopuli.
Dari keterangan pelayan Wisma Benhil, korban dan lelaki yang menemaninya hanya menyewa short time.
Pihak Wisma Benhil menyebutkan jika korban hanya menyewa selama 4 jam dan membayar Rp 100 ribu.
"Iya, korban dan seorang lelaki memakai kamar hotel hanya 4 jam saja, short time," ungkap Kompol Ananda.
"Karena dari pemeriksaan ke pihak hotel (Wisma Benhil) sore ini (17.00 Wita) mereka sudah harus keluar," lanjut Ananda Fauzi.
Hingga proses olah TKP Kamis (11/4/2019) pukul 21.5 WIta, polisi belum menemukan identitas korban.
Check In Nama Dita
Sementara itu, menurut Receptionis Hotel Benhil Salmiah, korban bersama seorang lelaki check In pada pukul 13.00 Wita dan pukul 17.00 Wita bakal keluar.
"Jadi mereka (terduga pelaku dan korban) masuk pukul 13.00 Wita, dan yang check in itu lelaki," kata Salmiah.
"Lelaki itu pakai nama Dita untuk yang diisikan dalam daftar buku tamu," ungkap Salmiah.
Kasus wanita terbunuh di Wisma Benhil ini menambah jumlah kasus pembunuhan terjadi di Sulawesi Selatan dan menyita perhatian publik.
Sebelumnya, pada 29 Maret 2019 lalu dihebohkan oleh kasus pembunuhan wanita yang ternyata staf pegawai UNM.
Wanita itu diketahui bernama Siti Zulaeha Djafar yang diduga dilakukan oleh rekan sekantor di Kampus UNM.
Hingga sekarang ini, kasus pembunuhan Siti Zulaeha juga masih berproses, termasuk penyidik mendalami motif lain.
Sebab pengakuan terduga pelaku Dr Wahyu Jayadi, motifnya adalah tersinggung dan emosi sesaat.
Apa mungkin kasus pembunuhan wanita di Wisma Benhill juga bermotif ketersinggungan dan emosi sesaat? Kita tunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. (Darul Amri)