Dahlan Hasan Sedang Memenuhi Janjinya, Bersedia Berhenti Jadi Bupati Jika Paslon 01 Kalah di Madina
Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution menjelaskan kepada Sutrisno terkait adanya upaya dari pihak tertentu yang ingin mempermalukan dirinya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Juru Bicara Tim Kampanye Provinsi Joko Widodo Ma'ruf Amin Sumatera Utara, Sutrisno Pangaribuan mengatakan, ia langsung menyambangi rumah dinas bupati tak lama setelah surat permohonan berhenti dari jabatan bupati Mandailing Natal beredar.
Menurut Sutrisno Pangaribuan kedatangannya untuk berdiskusi terkait pemilu yang berjalan dengan baik, aman, dan damai.
Tak hanya itu, politisi PDIP itu mengaku bertanya terkait surat yang dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo yang kemudian menjadi berita viral, dan menjadi bahan pembicaraan masyarakat.
"Beliau menjelaskan dengan ekspresi sedih terkait perolehan suara Paslon 01 di Mandailing Natal," kata Sutrisno Pangaribuan kepada Tribun Medan, Senin (22/4/2019).
Menurut Sutrisno Pangaribuan, Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution menjelaskan kepadanya terkait adanya upaya dari pihak tertentu yang ingin mempermalukan dirinya.
"Upaya itu disinyalir terkait perolehan suara rendah di kabupaten yang mendapat perhatian dari Presiden Joko Widodo, di kampung "bere" atau menantu bapak Joko Widodo," tambahnya.
Dikatakan Sutrisno Pangaribuan, pengunduran diri tersebut merupakan ekspresi murni sebagai pilihan bupati tanpa tekanan dari pihak manapun, dan tanpa tujuan politik apapun.
"Bupati sedang memenuhi janjinya, bersedia berhenti jadi bupati, jika paslon 01 kalah di Mandailing Natal. Bupati berjanji kepada diri sendiri dan pernah disampaikan kepada saya," katanya.
Oleh karena itu, menurut Sutrisno ekspresi Bupati Mandailing Natal ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan Presiden Joko Widodo pun dengan Paslon 01 Joko Widodo Ma'ruf Amin.
"Tidak ada tekanan atau permintaan maupun arahan dari Presiden Joko Widodo atau keluarganya," tambahnya.
Baca: Dianggap Tidak Sah, Ini Fakta Bupati Madina Berniat Mundur Karena Jokowi Kalah di Daerahnya
Bagi Sutrisno, bangsa ini harus berjalan terus, perhelatan pileg dan pilpres sudah usai.
Ia mengajak semua pihak selama proses perhitungan berjenjang sedang berlangsung untuk menyerahkannya kepada KPU, Bawaslu, agar dapat menuntaskan tahapan pemilu dengan baik.
"Menyangkut polemik surat bupati kepada Presiden Joko Widodo, kita serahkan sepenuhnya kepada Menteri Dalam Negeri yang akan segera memanggil bupati," imbuhnya.
Baca: Ada Momentum, Kenapa Prabowo Tak Mampu Kuasai Suara Jawa? Begini Penelusuran Litbang Kompas
Sutrisno mengatakan, jika ada pihak lain yang menyatakan ada tekanan kepada kepala daerah untuk memenangkan Paslon 01, itu adalah fitnah, hoaks.
Baginya, Paslon 01 lebih mengutamakan persatuan Indonesia daripada sekadar memenangkan pilpres.
"Kami juga tidak mau berpesta, bahkan melakukan deklarasi kemenangan, meskipun menurut hitung cepat beberapa lembaga survey, Paslon 01 dinyatakan menang," tambahnya.
Jika nanti KPU RI menyatakan Paslon 01 menang, lanjut Sutrisno, pihaknya tidak akan berpesta, tidak akan jumawa.
"Kita hanya akan berpesta, jika persatuan dan kesatuan bangsa kita semakin kokoh, kuat, dan teguh," ujarnya.
Salah Alamat
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo membenarkan adanya surat pengunduran diri Bupati Mandailing Natal (Madina) Dahlan Hasan Nasution gara-gara perolehan suara pasangan capres-cawapres 02 Prabowo-Sandiaga unggul dari pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin di Kabupaten Madina.
Surat itu ditandatangani Dahlan Hasan Nasution pada 18 April 2019 dan ditujukan kepada Presiden RI Joko Widodo dan Mendagri.
"Tapi secara prosedural alamat surat itu tidak tepat. Seharusnya ditujukan kepada DPRD (Madina) untuk selanjutnya diteruskan kepada Mendagri melalui Gubernur Sumut," kata Tjahjo Kumolo, Minggu (21/4/2019).
Menurut Tjahjo Kumolo, alasan pengunduran diri Dahlan Hasan Nasution sangat tidak lazim.
Ia menilai keputusan Dahlan Hasan Nasution akan mencederai amanat masyarakat yang telah memilih pasangan Dahlan Hasan Nasution dengan M Jafar Sukhairi Nasution lewat pilkada langsung pada 2015.
Apalagi, masa jabatan pasangan terpilih tersebut masih cukup panjang, yakni hingga Juni 2021.
Tjahjo Kumolo memastikan akan mempelajari surat pengunduran diri Dahlan Hasan Nasution.
Baca: UPDATE Hasil Real Count KPU per Senin (22/4) Siang, Jokowi-Maruf 54,84 %, Prabowo-Sandi 45,16 %
Ia pun berencana memanggil Dahlan Hasan Nasution dan berkoordinasi dengan Pemprov Sumut untuk menindaklanjuti surat tersebut.
"Kami akan pelajari dan panggil yang bersangkutan (Dahlan) bersama Pemprov Sumut, karena alasan mundurnya tidak lazim," kata Tjahj Kumolo.
Kecewa
Hasil Pilpres 2019 menjadi momen kekecewaan bagi Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution.
Pasalnya, di Kabupaten Madina perolehan suara Prabowo-Sandiaga unggul dari pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Dahlan Hasan Nasution, yang menjabat Ketua Dewan Penasehat Nusantara Untuk Jokowi (N4J) DPC Madina, akhirnya memutuskan mundur dari kursi bupati Madina.
Kekecewaan Dahlan bukan tanpa alasan. Di masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, Kabupaten Madina mendapat banyak proyek strategis yang dibangun lewat anggaran APBN.
Pembangunan itu ternyata tak menaikkan pamor Jokowi di Madina.
Berdasarkan situs resmi KPU, Kabupaten Madina menjadi satu dari beberapa kabupaten/kota di Sumut yang menjadi lumbung suara Prabowo-Sandi.
Hingga Minggu, 21 April 2019 pukul 12.00 WIB, suara yang masuk untuk Prabowo 22.589 suara dan Jokowi hanya peroleh 5.201 suara.
Surat pengunduran diri Dahlan Hasan Nasution telah beredar luas di grup-grup WhatsApp (WA), termasuk yang diterima Tribun Medan.com.
Terkait viralnya surat pengunduran diri tersebut, Bupati Dahlan Hasan Nasution mengamini.
Ia mengakui telah membuat surat pengunduran diri dari jabatan bupati yang ditujukan kepada Mendagri.
"Ia benar (surat pengunduran diri)," ucapnya, Minggu (21/4/2019).
Lewat sambungan telepon seluler tersebut ia tidak banyak menceritakan apa yang terjadi.
Ia mengaku saat ini sedang sakit, dan cuma bersedia menjawab kebenaran surat pengunduran diri tersebut.
"Ia saya sedang sakit, mohon maaf ya. Sudah dulu," ungkapnya dengan nada serak.
Juru Bicara Tim Kampanye Daerah Joko Widodo - Ma'ruf Amin menyatakan sikap yang diambil Bupati Madina merupakan sikap kenegarawanan dari seorang pemimpin.
"Saya sudah sangat dekat mengenal beliau, menurut saya sikapnya ini merupakan bentuk kekecewaan, dengan gentle beliau mengundurkan diri dengan keinginan sendiri tanpa tekanan," ujarnya, Minggu (21/4/2019).
Menurut Sutrisno, jauh-jauh hari Dahlan Hasan Nasution mendeklarasikan dukungannya ke Capres petahana itu karena berbagai alasan.
Sutrisno menilai, Dahlan awalnya memberi dukungan kepada Jokowi karena pembangunan yang meningkat di Kabupaten Mandailing Natal.
Antara lain, pembangunan Pelabuhan Palimbungan, rumah sakit, Jalan Lintas Pantai Barat, Bandar Udara Bukit Malintang, dan Pasar Baru Panyabungan.
Namun, hasil perolehan suara Pilpres sebaliknya.
Suara Jokowi-Ma'ruf Amin kalah dari Prabowo-Sandiaga.
"Saya kira ini bentuk kekecewaan beliau. Masyarakat Madina tidak menaruh kepercayaan kepada Jokowi di mana pembangunan sudah banyak dilakukan. Belum lagi hubungan emosional, Bobby Nasution sang menantu Jokowi. Di dalam adat Jokowi merupakan mora, orang yang dihormati," katanya.
Senada, Kabag Humas dan Protokol Pemkab Madina Muktar Afandi Lubis membenarkan Bupati Dahlan Hasan Nasution mengundurkan diri karena kecewa perolehan suara Jokowi-Ma’ruf sangat minim dari masyarakat setempat.
"Iya, memang betul surat Pak Bupati (Dahlan). Kenapa enggak kecewa? Selain sebagai mora dan kerabat, pemerintah pusat melalui Pak Jokowi, ya, cukup besar andilnya kepada Madina,” kata Muktar, Minggu (21/4/2019).
Berikut isi lengkap surat pengunduran diri Dahlan yang beredar;
Dengan hormat, kami maklumkan kepada Bapak bahwa pelaksanaan Pemilu 2019 di Mandailing Natal Sumatera Utara berjalan lancar, aman, dan terkendali.
Namun, hasilnya sangat mengecewakan dan tidak seperti yang diharapkan.
Perlu kiranya kami sampaikan kepada Bapak dalam 3 (tiga) tahun terakhir pembangunan di Kabupaten Mandailing Natal cukup signifikan antara lain, Pelabuhan Palimbungan, Pembangunan Rumah Sakit, lanjutan Pembangunan Jalan Lintas Pantai Barat, Rencana Pembangunan Bandar Udara Bukit Malintang, Rencana Pembangunan kembali Pasar Baru Panyabungan setelah terbakar pada bulan Syawan yang lalu dan lain-lain.
Perlu kiranya kami tambahkan, walaupun kami nantinya tidak menjabat lagi sebagai Bupati, namun kami tetap Setia kepada Bapak dan kami berjanji siap membantu Bapak sepenuhnya manakala diperlukan.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak diucapkan terima kasih. Kami mendoakan kiranya Allah SWT selalu melindungi Bapak dan memberikan kekuatan dapat mempersembahkan kemajuan untuk Republik Indonesia Amin
(gov/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Bupati Madina Blak-blakan Ungkap Alasan Sesungguhnya Pengin Mundur dari Kursi Bupati Madina