Daim Patah Tangan dan Luka di Kaki Setelah Diterkam Buaya di Alur Kamus
Seorang penjala ikan bernama Daim (55), warga Gampong Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, diterkam buaya saat menjala ikan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Serambi, Seni Hendri
TRIBUNNEWS.COM, IDI – Seorang penjala ikan bernama Daim (55), warga Gampong Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, diterkam buaya saat menjala ikan di Alur Kamus, Minggu (21/4/2019) sore.
Alur sungai tempat korban menjala ikan ini tersambung ke Sungai Seunaron yang diketahui banyak terdapat buaya.
"Saat menjala ikan pada Minggu pukul 19.35 WIB, tiba-tiba Pak Daim diserang oleh buaya. Korban mengalami patah pada tangan kanan, luka robek di kakinya," jelas Kapolsek Peunaron, AKP Ahmad Yani, Senin (22/4/2019).
Kini korban sedang dalam perawatan medis di Puskesmas Peunaron, Aceh Timur.
Bocah 6 Tahun
Sebelumnya di tempat berbeda, Uwes Al Karni (6), diterkam buaya saat tengah asyik mandi bersama ibunya di kolong belakang rumah di Simpor Dusun ganse, Danau Nujau, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur(Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Senin (12/4/2019).
Keterangan tetangga korban Hartini, peristiwa terjadi sekitar pukul 16.30, saat itu bocah yang akrab disapa AL sedang mandi bersama ibunya.
Baca: Tawuran Ormas dan Warga di Magelang Berawal dari Masalah Pribadi
"Tadi sempat dimain-mainkan, dari buayanya kayak dikibas-kibas, naik turun ditimbulkan dua kali," ujar Hartani.
Ibu korban pun berteriak histeris.
"Tolong.. tolong, anak aku dibawa buaya, ibu korban pun belarian sambil mengatakan kembalikan anak ku kembalikan," tiru Hartini.
Pantauan Posbelitung.co di lokasi tampak ratusan orang sedang mengelilingi lokasi AL saat diterkam buaya.
Tim gabungan TNI, Polres Beltim, Polsek Gantung, SAR dan Tagana masih berusaha mencari korban dan buaya yang menerkam dengan menggunakan dua kapal.
Sang ayah, Yadi nekat menceburkan dirinya ke dalam kolong untuk mencari keberadaan putra tercintanya pada pukul 22.30 WIB.
"Tadi anak saya pegang gayung merah, itu dak dilepas dari dia," ujar Yadi kepada dukun yang juga mengawasi Yadi yang menceburkan diri ke kolong.
Baca: UPDATE Real Count Pilpres 2019 Dari KPU Pukul 12.00 WIB : Jokowi-Maruf 54.79% , Prabowo-Sandi 45.21%
Tak hanya Yadi, sang istri pun ingin menceburkan diri ke kolong, namun dihalau oleh petugas yang ada di sekitar lokasi.
Dua perahu diturunkan oleh tim gabungan dalam pencarian korban namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda korban maupun buaya muncul ke permukaan kolong.
Berdasarkan obrolan warga bahwa keberadaan buaya di kolong Simpor, Dusun Ganse, Desa Gantung memang sudah ada sejak lama, yakni sejak tahun 1990.
Timbulnya buaya pun sering disaksikan warga sekitar. Palun (30) warga Gantung mengaku sudah lama sejak tahun 1990 pun sudah ada.
"Dulu kan saya sering cari rumput untuk pakan ternak, sekitar tahun tahun 90an ,saat itu sudah ada, tapi tidak ganggu, kejadian ini pun baru sekali di kolong ini, paling sekitar 3 buaya di sini," ujar Palun kepada Posbelitung.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Penjala Ikan Diterkam Buaya, Korban Alami Patah Tangan dan Luka di Kaki