Pasar Batik Pekalongan di Negara Asia Pasifik dan Afrika Peluangnya Besar
Direktorat Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI kunjungi Kota Pekalongan.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Direktorat Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI kunjungi Kota Pekalongan.
Tujuan kunjungan Kemenlu RI ke Kota Batik, untuk memberikan motivasi agar para pengusaha lokal dapat memasarkan produknya ke negara-negara di Asia Pasifik serta Afrika.
Dwi Miftach, Perwakilan dari Dirjen Asia Pasifik dan Afrika yang juga selaku Fungsional Diplomat Madya Kemenlu RI, menuturkan, kunjungan Kemenlu RI ke Kota Pekalongan sebagai langkah diplomasi perekonomian yang berkaitan dengan pemasaran produk lokal.
“Di Asia Pasifik dan Afrika ternyata masyarakatnya membutuhkan produk-produk yang dihasilkan di Indonesia.
Maka dari itu untuk memajukan pengusaha lokal, kami datang ke Kota Pekalongan, agar produk lokal bisa diekspor ke negara-negara tersebut," jelasnya, Senin (22/4/2019).
Ia menjelaskan, negara-negara di Asia Pasifik dan Afrika, bisa menjadi peluang pemasaran produk lokal dari Pekalongon.
"Di Asia Tenggara ada 12 negara, Asia Timur pasifik ada 26 negara, Australia, India, New Zaeland, Jepang, Pakistan, negara tersebut bisa menjadi peluang untuk memasarkan produk lokal.
Untuk itu kami akan dorong pengusaha lokal memasarkan produknya agar tembus ke pasar mancanegara," ujarnya.
Menurutnya, potensi batik yang dimiliki Kota Pekalongan sangat besar untuk dikembangkan di pasaran mancanegara.
"Potensi pemasaran batik sangat besar, dan peluang tersebut wajib ditangkap oleh pengusaha lokal Pekalongan.
Untuk itu kami akan bantu memfasilitasi agar batik bisa diekspor, saat ini eranya sudah diplomasi ekonomi, jadi pemerintah wajib memajukan pengusaha lokal,
untuk para pengusaha lokal jangan pernah menyerah, terutama untuk kaum milenial Indonesia, kami akan terus mendorong agar mereka semakin maju," tambahnya. (Bud).