Video Pendaki Gunung Merbabu Terjebak Macet di Jalur Pendakian Viral
ternyata tak hanya lalu lintas di Jakarta, sebuah video viral pendakian ramai diperbincangkan oleh warganet.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Kemacetan mungkin identik dengan lalu lintas di ibu kota, Jakarta.
Namun ternyata tak hanya lalu lintas di Jakarta, sebuah video viral pendakian ramai diperbincangkan oleh warganet.
Dikutip dari Kompas.com, video viral kemacetan saat mendaki gunung tersebut dilaporkan oleh seorang pemilik akun instagram @riaaanpostman.
“Ini arus balik yang sangat macet untuk sore ini. Macet,” ujar seorang pria dalam video yang diunggah pemilik akun instagram @riaaanpostman pada Minggu (21/4/2019).
Dalam video tersebut tampak jalur pendakian yang penuh sesak oleh para pendaki.
Banyaknya pendaki membuat pergerakan pendaki saat turun dan naik gunung nyaris terhenti.
“Kondisi Gunung Merbabu hari Sabtu 20 April 2019 sekitar pukul 13.00 WIB. Ramai, penuh sesak, padat, dan merayap baik itu pendaki yang hendak naik ataupun turun harus antre. Apakah kalian di sana? Pos 1 menuju Pos 2 Gunung Merbabu via Selo,” tulis pemilik Akun dalam unggahan tersebut.
Unggahan ini kemudian diunggah ulang oleh pengelola akun @mountnesia dan @natgeoindonesia hingga menjadi viral.
Hingga hari ini, Senin (22/4/2019) video tersebut telah 54.645 kali dilihat oleh para pengikut akun @mountnesia dan dilihat sebanyak 89.448 kali oleh pengikut akun @natgeoindonesia.
Dihubungi terkait hal ini pemilik akun @riaaanpostman, Ryan Hidayat (20) mengatakan, ia dan delapan temannya yang berasal dari Bandung sengaja menuju Jawa Tengah untuk mendaki Gunung Merbabu pada Kamis (18/4/2019).
Saat tiba di jalur menuju base camp pendakian, Ryan sudah mendapati lalu lintas dalam kondisi cukup padat. Kemudian pada hari Jumat (19/4/2019) Ryan dan rombongan sampai di base camp Gunung Merbabu via Selo Lama.
Di sana, Ryan juga menemui kondisi base camp yang tak kalah padat.
Melihat kepadatan tersebut, Ryan kemudian menanyakan kepada petugas mengenai jumlah pendaki yang tengah berada di Gunung Merbabu.
“Dari pihak pengelola itu mereka ngasih tau, kan saya sama temen tanya berapa banyak (pendaki) yang di atas. Pengelola bilang bisa sampai ribuan katanya, Cuma katanya itu jumlah aktual, jadi ada yang naik ada yang turun, jadi enggak tentu,” ujar Ryan.
Selain itu, lanjut Ryan, petugas juga menyebut saat itu tengah digelar dua acara besar pendakian.
Diperkirakan jumlah pendaki akan meningkat jika dibandingkan dengan hari-hari sebelumnya.
Meski Gunung Merbabu dipadati pendaki, Ryan mengaku tak kesulitan menemukan tempat untuk mendirikan tenda.
“Karena kan pengelola sudah kasih saran juga lebih baik bangun tendanya di Sabana 1, karena Sabana 2 kan dipakai untuk event REI sama Merapi Mountain itu ya,” sebutnya.
Ryan melanjutkan, sesampainya di puncak, Ia mendapati kondisi yang sangat padat. Kepadatan semakin terasa saat Ryan dan rombongannya mulai menuju kaki gunung.
“Jadi mulai ngantre itu pas kami turun dari Pos 2. Kan kalau dari Pos 3 ke Pos 2 itu kan track-nya kan agak luas ya jadi muat. Tapi kalau dari Pos 2ke Pos 1 itu kan track-nya sudah mulai sempit, enggak terlalu lebar. Kalau dipakai jalan itu maksimal 2 orang naik dan turun,” paparnya.
Menurutnya, saat kemacetan terjadi banyak porter yang berinisiatif mengurai kepadatan dan membantu para pendaki agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau insiden kemarin sempat ada, seperti yang turun kepleset, jatuh, ada,” sebutnya.
Meski sempat terjadi kepadatan, lanjut Ryan, tak ada kejadian fatal yang terjadi akibat kepadatan pendaki ini.
Semua pendaki selamat sampai tujuan meski harus menempuh waktu yang lebih lama dari biasanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Gunung Merbabu “Macet” Dipenuhi Para Pendaki",