Istri Anggota KPPS yang Meninggal di Solo Beberkan Suaminya Tidak Tidur 3 Hari Demi Lancarkan Pemilu
Hartini menuturkan, suaminya terlalu bersemangat menjadi petugas KPPS yang memiliki tanggung jawab penuh mengamankan gelaran pesta demokrasi.
Editor: Fachri Sakti Nugroho
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Asep Abdullah Rowi
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Istri dari anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di tempat pemungutan suara (TPS) nomor 70 Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Hartini (33) membeberkan suaminya Pamuji Ruswandi (46) kelelahan.
"Tiga hari tidak tidur," katanya membeberkan penyebab suaminya meninggal dunia di rumah dukanya di sebuah gang sempit di Kampung Cengklik RT 01 RW 019, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Selasa (23/4/2019).
Hartini menuturkan, suaminya terlalu bersemangat menjadi petugas KPPS yang memiliki tanggung jawab penuh mengamankan gelaran pesta demokrasi dan melancarkan Pemilu 2019 di TPS nomor 70 tersebut.
"Saat pencoblosan Rabu, 17 April 2019 lalu, suami saya pulang subuh karena kelar rekapitulasi pada pukul 04.00," ungkap dia.
"Jadi dalam beberapa hari saat Pemilu 2019, dia pulang hanya makan sama nengok anak," akunya menegaskan.
Dia menceritakan, sebelum bertugas di TPS, suaminya dalam kondisi sehat karena sama sekali tidak mengeluhkan tentang kesehatannya.
"Sabtu, 20 April 2019 ikut syukuran bersama warga, nah malam pukul 22.00 pulang ke rumah," ungkap dia.
"Dia sempat bilang dadanya sesak, sebelum minta direbuskan air hangat."
"Tapi belum juga mandi suami saya roboh atau pingsan di sekitar rumah pukul 23.30," imbuhnya.