Tergiur HP Murah, Siswi SMP di Tulungagung Malah Diperas Rp 21 Juta
Berniat membeli sebuah handphone (HP) yang dijual murah, Sb (14), siswi sebuah SMP di kabupaten Tulungagung menjadi korban sindikat penipu.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Berniat membeli sebuah handphone (HP) yang dijual murah, Sb (14), siswi sebuah SMP di kabupaten Tulungagung menjadi korban sindikat penipu.
Sb diperas hingga mengeluarkan uang Rp 21 juta, jauh di atas harga HP yang akan dibelinya.
Kejadian bermula saat Sb melihat promosi di akun Instagram Galacell.
Akun ini menawarkan sebuah HP merek Realmi C1 dengan harga Rp 900.000.
Padahal di pasaran, HP ini dijual rata-rata Rp 1.500.000.
"Korban tertarik membeli karena harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari pasaran," ujar Kasubag Humas Polres Tulungagung, AKP Sumaji, Rabu (24/4/2019).
Pada 24 Maret 2019, Sb memesan HP itu lewat nomor Whatsapp yang dicantumkan dalam akun.
Pada 1 April 2019, Sb mentransfer uang muka sebesar Rp 500.000.
Beberapa hari kemudian SB kembali menanyakan soal HP pesanannya tersebut.
Namun pemilik akun itu memberi penjelasan, HP itu ditahan Bea Cukai karena berasal dari pasar gelap.
Pemilik akun minta Sb diminta transfer sejumlah uang, untuk menebus HP itu dari Bea Cukai.
"Terlapor ini berjanji akan mengembalikan uang Sb kalau nantinya barang sudah diterima," sambung Sumaji.
Setelah transfer uang itu, Sb justru menjadi korban pemerasan.
Pemilik akun itu mengancam akan melaporkan Sb ke polisi, karena membeli HP ilegal.