Jasad Wanita yang Terjun di Jembatan Serayu Ditemukan Berjarak Dua Kilometer dari Lokasi Lompat
Antara lokasi ditemukan dan titik dimana korban terjun dari jembatan berjarak sekira dua kilometer.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribu Jateng Permata Putra Sejati
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Wanita yang diduga bunuh diri terjun dari Jembatan Serayu, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap ditemukan oleh Basarnas Cilacap, Sabtu (27/4/2019) pukul 14.30 WIB.
Jasad wanita tersebut bernama Septiana Prihapsari (30) warga Desa Donan, Kecamatan Cilacap Tengah dan ditemukan terpisah atau tanpa bayinya yang diduga masih berumur empat bulan.
Lokasi ditemukannya korban berada di bawah pinggiran Jembatan Penggalang, Desa Adipala, Kecamatan Adipala.
Antara lokasi ditemukan dan titik dimana korban terjun dari jembatan berjarak sekira dua kilometer.
Korban ditemukan dalam posisi setengah mengapung dan berada di tengah sungai.
Seorang warga yang sedang berada di bawah jembatan dan di pinggiran sungai tiba-tiba melihat sosok mencurigakan yang diduga sebuah mayat.
Baca: Fakta Penemuan Mayat Siswa SMP di Manado, Hilang saat Akan Menjemput Sang Kakak
"Warga yang saat itu berada di pinggiran sungai langsung mencoba meminggirkan jasad wanita tersebut.
Kami dari tim Basarnas langsung bergerak ke area Jembatan Penggalang, Kecamatan Adipala untuk mengevakuasi," ujar anggota Tim Basarnas pos Cilacap, Fajar Adi Nugroho kepada Tribunjateng.com, Sabtu (27/4/2019).
Korban saat ini dibawa ke Puskesmas Maos, Cilacap untuk diperiksa.
Saat ditemukan jasad wanita tersebut menggunakan pakaian motif batik coklat, warna dominan biru muda.
Identitas jasad wanita tersebut dibenarkan oleh Kustiono (60) yang merupakan ayah korban.
Kustiono mengaku kaget wanita yang terjun dan bunuh diri dengan anaknya yang berumur empat bulan adalah benar anaknya.
Ciri-ciri jasad wanita yang ditemukan oleh Basarnas mirip dengan anaknya yang hilang.
"Anak saya Septiana Prihapsari, umurnya 30 tahun.
Baca: Detik-detik Jembatan Putus di Empat Lawang Diterjang Arus Sungai
Kebetulan dia baru saja memiliki anak balita berumur empat bulan.
Ciri-cirinya persis sekali," ujar Kustiono.
"Memang akhir-akhir ini anak saya mengalami syndrom Baby Blue. Jadi dia merasa sangat sedih di hari-hari setelah bayinya dilahirkan," katanya.
Setelah melahirkan korban jadi mudah menangis, mudah tersinggung, dan sedikit tertekan.
Untuk keperluan pemeriksaan kini korban dibawa ke Puskesmas Maos.
Anak bayinya yang bernama Yunus Permana (4 bulan) juga sudah ditemukan di lokasi terpisah dan segera dibawa ke rumah duka. (Tribunjateng/jti)