Tangis Duka Keluarga saat Pemakaman Korban Longsor Irna dan Keponakannya Kekey
Isak tangis mengiringi pemakaman jenazah Irna (14) dan Kekey (2), korban tragedi longsor yang terjadi di Kampung Gombong, Kelurahan Citeureup.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNNEWS.COM, CIMAHI - Isak tangis mengiringi pemakaman jenazah Irna (14) dan Kekey (2), korban tragedi longsor yang terjadi di Kampung Gombong, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Jumat (26/4/2019) malam.
Kedua korban longsor itu dimakamkan di TPU Ciawitali.
Kekey dan Irna tinggal dalam satu rumah. Kekey merupakan keponakan dari Irna.
Keduanya saat kejadian longsor tengah berada di kamar, sedangkan enam orang lainnya berada di ruang tengah.
Tampak Yono, ayah Irna dan kakek Kekey tak kuasa menahan tangisnya saat keduanya dimasukkan ke liang lahat.
"Alhamdulillah Pak Yono sudah bisa bangun, hanya luka ringan di kepala. Kalau Ibu Wawa luka di kaki. Sekarang mereka masih terpukul karena Kekey dan Irna meninggal," kata Hendar (40), kerabat korban.
Relokasi Dua Rumah Warga
Camat Cimahi Utara, Dani Bastiani menyebut lokasi longsor yang menerjang rumah milik Yono (55) di Jalan Gombong Ciawitali, RT 04/19, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi memang wilayah rawan longsor.
Karena di wilayah itu terdapat tebing yang memiliki ketinggian 30 meter dan di atasnya merupakan perkebunan, sehingga kontur tanahnya labil saat turun hujan deras.
Baca: Kalahkan Wasekjen PDIP hingga Hidayat Nur Wahid di Singapura, Tsamara Amany Tak Lolos ke Senayan
"Betul kalau melihat kondisi tebing dan kontur tanahnya memang rawan longsor, kami akan memberikan santunan kepada keluarga korban, termasuk memikirkan untuk membantu membangun rumah lagi," ujar Dani Bastiani di lokasi kejadian, Jumat (26/4/2019) malam.
Ia mengatakan, terkait santuan tersebut sudah disetujui oleh pihak pemerintah, termasuk Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna yang saat itu langsung meninjau ke lokasi longsor tersebut.
"Sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kota Cimahi, kami juga berencana akan melakukan relokasi rumah lain yang dekat dengan rumah yang ambruk diterjang longsor agar tidak terjadi hal serupa," kata Dani.
Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna turut berduka cita atas kejadian yang menimpa keluarga besar Yono tersebut, yang mengakibatkan enam orang mengalami luka ringan dan dua orang meninggal dunia.
"Untuk sementara mereka dievakuasi dulu ke rumah kerabatnya. Saya sudah menginstruksikan camat dan lurah untuk memetakan wilayah rawan bencana," kata Ajay M Priatna di lokasi kejadian.
Ajay M Priatna juga berencana akan merelokasi dua rumah yang berdampingan dengan lokasi longsor agar tidak terjadi kejadian yang sama, termasuk pihaknya siap memberikan bantuan atau santunan terhadap keluarga korban.
Longsor Jumat Malam
Rumah milik Yono (55) di Jalan Gombong Ciawitali, RT 04/19, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, ambruk total akibat diterjang longsor, Jumat (26/4/2019) malam.
Pantauan Tribun Jabar di lokasi kejadian, rumah tersebut luluh lantak karena hampir semua bangunannya rata dengan tanah.
Sehingga puing bangunan dan longsoran tanah masih berserakan di lokasi kejadian tersebut.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, aparat kepolisian dari Polres Cimahi, TNI langsung datang ke lokasi kejadian untuk membereskan longsoran tanah dan puing bangunan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Nanang, mengatakan, rumah milik Yono tersebut dihuni oleh dua keluarga yang berjumlah delapan orang.
Baca: Wanita Pemandu Lagu Diduga Terlibat Peredaran Narkoba, Ditangkap saat Penggeledahan Kamar Kos Fajar
Saat kejadian longsor tersebut semua penghuninya sedang berada di dalam rumah.
"Penyebabnya akibat kontur tanah yang tidak stabil serta dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi selama kurang lebih 1,5 jam," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (26/4/2019).
Ambruknya rumah Yono karena tertimpa longsoran tanah dari tebing yang memiliki ketinggian 30 meter dan panjangnya 45 meter, sehingga semua longsoran tanah langsung menimbun rumah tersebut.
Akibatnya, delapan penghuni rumah yakni Yono (55), Wawa (52), Uci (17), Husen (35), Kania (6), Andri (30) mengalami luka ringan.
Sedangkan Kekey yang berusia dua tahun dan Irna (14) yang merupakan anak kandung dari Andri meninggal dunia.
"Enam orang mengalami luka ringan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Dustira, sedangkan Kekey dan Irna meninggal dunia di rumah sakit," katanya.
Ia mengatakan, semua korban yang tertimpa puing bangunan rumah dan longsoran tanah saat kejadian nahas tersebut, langsung diselamatkan oleh warga setempat.
"Di lokasi kejadian BPBD Kota Cimahi melakukan assessment kaji cepat dan berkordinasi dengan Pemadam Kebakaran Kota Cimahi, Tagana, PMI, RT/RW, Babinkantibmas dan Babinsa," ujar Nanang.
Pada pukul 23.00 WIB suasana duka menyelimuti keluarga dan kerabat korban, tepatnya saat Kekey dan Irna yang meninggal dunia tiba dari rumah sakit dan dibawa ke rumah saudaranya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Korban Longsor di Cimahi Dimakamkan, Orangtua Masih Terpukul