Kisah Seorang Komedian Calon Anggota DPD Raih Setengah Juta Suara di Aceh
Haji Uma telah membuktikannya. Ia pantas menjadi bintang di antara 23 calon DPD yang bersaing merebut hati pemilih di Aceh
Editor: Hendra Gunawan
Haji Uma juga mengaku tidak punya strategi khusus dalam menggaet suara pemilih.
“Yang ada hanya kerja dan mengabdi dan tanpa menghirau ke belakang.
Saya berusaha agar tidak pernah merasa letih dalam berbuat, serta tabah dengan pujian dan fitnah,” ungkap Haji Uma.
Haji Uma selama ini dikenal luas oleh masyarakat Aceh karena sikap sosialnya yang tinggi.
Dia kerap hadir ke rumah orang miskin yang menderita karena sakit, juga membantu pemulangan orang sakit dan jenazah dari luar Aceh maupun luar negeri, terutama dari negeri jiran Malaysia.
Lalu, dari mana Haji Uma mendapatkan uang untuk membiayai itu semua? Sebab diketahui anggota DPD RI tidak dibekali dengan dana aspirasi atau pokok pikiran (pokir).
“Dana untuk kebutuhan itu dari gaji saya sebagai anggota DPD. Malah kadang-kadang berutang dulu kepada orang, nanti kalau sudah gajian kita kembalikan,” ujarnya.
Baca: Sudah 119 Petugas KPPS dan 15 Polisi Meninggal, Bagaimana Dengan Penyelenggaraan Pemilu ke Depan?
Disinggung tentang banyaknya publikasi atas kerjanya, Haji Uma mengatakan bahwa lembaga publik sejatinya memang memberikan informasi kepada publik tentang apa saja yang diperbuat oleh orang yang telah dipilih masyarakat dalam pemilu.
“Publik (masyarakat) harus tahu apa yang dilakukan oleh orang yang telah mereka berikan amanah. Ini sebagai tanggung jawab kepada publik, di antaranya lewat media massa dan media sosial.
Intinya, kerja harus ikhlas dan tuntas mengawal satu persoalan, tidak setengah jalan,” kata Haji Uma.
Haji Uma pun memastikan dirinya akan selalu hadir dan memperjuangkan kesenjangan dalam masyarakat.
“Saya akan bersuara terus dan akan melakukan upaya-upaya yang menegakkan hajat dan untuk tegaknya kewibawaan rakyat, dengan segenap tenaga, kapasitas, dan kemampuan yang saya miliki,” jelasnya.
Abu Yusniar berharap ke depan semua pihak di Aceh harus bersenergi untuk tercapai cita-cita bangsa yang makmur, mandiri, dan bersyariah.
“Bagi saudara-saudara saya yang belum terpilih dalam Pemilu 2019 ini, janganlah berkecil hati. Mungkin waktu dan kesempatan yang belum tepat dan masih ada waktu ke depan,” kata Haji Uma.
“Dalam pemilu damai yang sudah berlalu ini, saya percaya yang mencalonkan diri semua putra-putri terbaik bangsa. Hanya saja soal waktu dan kesempatan saja yang belum berpihak,” pungkas H Sudirman.
Dengan jumlah suara melimpah yang diraih Haji Uma, maka rasanya pantas saja ketika ada warga yang kemudian mengeluarkan kata-kata, “Haji Uma, na (ada) lawan?”(Ansari Hasyim)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Haji Uma, Komedian Berjiwa Sosial yang Jadi Super Star Pemilu di Aceh,