Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir di OKU, Warga Bawa Jenazah Menuju TPU Pakai Perahu Sejauh 4 Kilometer

Masyarakat yang hendak mengantarkan jenazah menuju ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat harus menggunakan perahu sampan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Banjir di OKU, Warga Bawa Jenazah Menuju TPU Pakai Perahu Sejauh 4 Kilometer
Sriwijaya Post Edisi Cetak
Akibat Banjir di OKU, jenazah terpaksa dibawa dengan perahu sejauh 4 kilometer ke TPU. 

TRIBUNNEWS.COM, BATURAJA - Banjir yang melanda Desa Kepayang, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), membuat warga kesulitan untuk beraktivitas.

Masyarakat yang hendak mengantarkan jenazah menuju ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat harus menggunakan perahu sampan.

Almarhum diketahui bernama Jai (55 tahun), warga Desa Kepayang, Kecamatan Peninjauan. Ia meninggal lantaran sakit.

Saat ditanya wartawan, Jum warga setempat menjelaskan, warga yang hendak memakamkan jenazah harus menggunakan perahu sampan menuju TPU yang jaraknya sekitar 4 kilometer.

"Meninggalnya tadi pagi saat air masih menggenangi rumah. Jadi kami bersama warga harus menggunakan perahu untuk menuju makam," kata Jum.

Akibatnya kata dia, warga kesulitan untuk mengangkat keranda sehingga harus menggunakan perahu dengan dua orang penumpang serta keranda jenazah.

Baca: Peringatan Hari Buruh: Prabowo akan Beri Pidato, Sandiaga Dipastikan Tidak Hadir

Jum menceritakan, air yang melanda pemukiman merupakan banjir musiman yang terjadi setiap tahun.

Berita Rekomendasi

Hal itu disebabkan meluapnya Sungai Ogan.

Sampai kini belum ada bantuan dari pemerintah setempat.

Akibat Banjir di OKU, jenazah terpaksa dibawa dengan perahu sejauh 4 kilometer ke TPU.
Akibat Banjir di OKU, jenazah terpaksa dibawa dengan perahu sejauh 4 kilometer ke TPU. (Sriwijaya Post Edisi Cetak)

"Saat ini air masih menggenangi pemukiman kami memang sudah mulai surut tapi jika malam ini hujan tidak menutup kemungkinan air akan membanjiri pemukiman kami lagi," jelasnya.

Informasi yang berhasil dihimpun, air menggenangi perumahan warga mencapai 1 meter lebih.

Rumah warga banyak terendam. Masyarakat setempat beraktivitas hanya menggunakan perahu sebagai alat transportasi warga saat ini.

Siaga
Naiknya volume air di Sungai Musi membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabuapten Musi Banyuasin (Muba), menetapkan status siaga II banjir.

Ditetapkannya status siaga II tersebut setelah tim BPBD Muba melakukan pemantauan Titik Muka Air (TMA) dengan ketinggian air mencapai 129 cm.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas