Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Fakta Kabupaten Kepulauan Talaud, Berbatasan dengan Filipina dan Namanya Bermakna Surga

Kabupaten ini beribu Kota Melonguane yang memiliki luas luas wilayah 1.288,94 km2 dan jumlah penduduk 91.067 jiwa

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Lima Fakta Kabupaten Kepulauan Talaud, Berbatasan dengan Filipina dan Namanya Bermakna Surga
istimewa
Kepulauan Talaud 

TRIBUNNEWS.COM, MANADO -  Bupati Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Sri Wahyumi Manalip (SWam) ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

SWM ditangkap di Kantor Bupati, Selasa (30/4/2019) sekitar pukul 11.20 Wita.

Ketua DPC Hanura Talaud ini sudah ditiba di Bandara Sam Ratulangi Manado pada pukul 13.00 Wita.

Dia bersama petugas KPK dikabarkan sedang menunggu penerbangan ke Jakarta.

SWM menjabat Bupati Talaud 21 Juli 2014. Ia menang Pilkada Talaud setelah mengalahkan petahana.

Nah, berikut ini sejumlah fakta-faka terkait Kabupaten yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 2002 yang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Sangihe dan Talaud.

Baca: Aksi Kontroversial Bupati Talaud: Keluar Negeri Tanpa Izin, Mutasi Pejabat, Hingga Ditangkap KPK

Kabupaten ini beribu Kota Melonguane yang memiliki luas luas wilayah 1.288,94 km2 dan jumlah penduduk 91.067 jiwa.

Berita Rekomendasi

1. Wilayah Berbatasan dengan Filipina

Kepulauan Talaud adalah gugusan pulau-pulau yang berada di utara Indonesia dan berbatasan dengan Negara Filipina.

Sebelah selatan berbatasan dengan laut maluku, laut Sulawesi disebelah barat, Samudera Pasifik ditimur yang terdiri dari 20 pulau yaitu pulau Karakelang (terbesar), Mangaran, Salibabu, Miangas, Marampit, Karatung, Kakorotan dan pulau – pulau tidak berpenghuni lainnya.

Luas wilayah secara keseluruhan adalah 27.061,16 km2 yang terdiri dari dari daratan seluas 1.288,94 km2 dan lautan seluas 25.772,22 km2.

Baca: Heboh Warga Tolak Copot Baliho Raksasa Klaim Kemenangan Prabowo, Begini Kata Bawaslu

2. Kepulauan terbentuk karena Pegeseran Lempeng


Kepulauan talaud terbentuk karena adanya pergesaran lempeng Halmahera dan lempeng sangihe.

Kedua lempeng saling “bertabrakan” yang mengakibatkan lapisan permukaan bumi terangkat diatas permukaan laut.

Hasil dari proses pangangkatan ini sejak zaman Pleistosen (1,6 juta-10.000) hingga zaman Holocen ditambah dengan kolonisasi oleh tumbuhan, binatang dan manusia serta interaksi diantaranya, terbentuklah Kepulauan talaud.

Baca: Cuaca Buruk di Sulawesi Utara, Ketinggian Air di DAS Tondano Level Waspada, 3 Penerbangan Dialihkan

3. Talaud Bermakna Surga

Talaud atau taloda disebut juga dengan nama “Porodisa” atau Paradise yang berarti surga.

Menurut cerita ketika bangsa Portugis datang pertama kali ke talaud mereka berkata “Paradise” karena dilihatnya talaud bagaikan surga, tapi penduduk lokal waktu itu mengucapkannya “porodisa” karena tidak dapat mendengar dan melafazkannya dengan baik dan juga tidak mengerti artinya.

Sedangkan Taloda berasal dari kata Talo dan Oda. Talo adalah nama orang yang berasal dari talaud sedangkan Oda adalah istrinya yang berasal dari pulau Mindanau (Filipina), Taloda menjadi nama dari keturunan mereka berdua.

4. Warganya Diduga berasal dari Filipina

Mengenai asal-usul memang belum diketahui pasti, namun banyak pendapat bahwa orang talaud berasal dari Filipina karena mempunyai kemiripan bahasa dan warna kulit serta bentuk tubuh, ada yang menyebutkan bahwa suku talaud termasuk bangsa Melayu Polinesia yang merupakan bagian dari Austronesia.

Berdasarkan penelitian, kepulauan talaud telah dihuni sekitar ± 6.000 tahun SM.

Kita juga dapat mengetahui asal-usul orang Talaud berdasarkan cerita rakyat, seperti yang disebutkan diatas Talo dan Oda adalah manusia pertama ditalaud.

Bupati Talaud, Sri Wahyumi Manalup
Bupati Talaud, Sri Wahyumi Manalup (Istimewa)

Cerita lain adalah Hikayat yang berjudul “Alamona Otaumata Ntaloda” (manusia pertama ditalaud).

Cerita lain juga mengatakan tentang asal usul orang talaud berasal dari Filipina selatan.

Dikisahkan tiga orang yaitu Gumansalangi dan istrinya Kondawulaeng bersama Bawanulare berlayar ketimur.

Ketika sampai di pulau Sangir, Gumansalangi dan istrinya Kondawulaeng tidak berlayar dan menetap disana, sedangkan Bawanulare tetap melanjutkan pelayaran sampai di Pulau Kabaruan.

5. Dulunya ada Kerajaan di Talaud

Petunjuk ataupun bukti-bukti tentang kerajaan talud sangat sedikit, namun yang pasti di talaud telah berdiri kerajaan sejak jaman Majapahit.

Dalam syair Prapanca pada kitab negarakartagama pada zaman gajah mada (1364), Talaud disebut sebgai udamakatrayadi atau udamakatraya.  (talaudkab.go.id)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas