Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wabah Misterius di Jeneponto, Usai Diruqyah Penyakit Misterius Hilang

Warga lain Suryani (35), mengaku saat warga diruqyah ia bercerita tentang adanya makhluk halus yang merasuki warga, dan ingin mengambil tumbal

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Wabah Misterius di Jeneponto, Usai Diruqyah Penyakit Misterius Hilang
Ikbal Nurkarim/Tribun Timur
Ruqyah massal warga Dusun Garonggong, Desa Tuju, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Kamis (2.5.2019) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 350 Warga Dusun Garonggong, Desa Tuju, Kecamatan Bangkala, Jeneponto diruqyah massal.

Ruqyah massal ini berlangsung di Masjid Nurul Jihad 45, Dusun Garonggong, dengan dipandu Israil dan lima orang anggotanya.

Pada saat ruqyah massal, seorang warga Garonggong Erna (25) mengalami kesurupan.

Warga mengaku wabah penyakit aneh yang menyerang kampungnya perlahan hilang.

Warga yang sakitpun berangsur sembuh, dan kembali kerumah masing-masing.

"Semenjak selesai diruqyah keadaan warga perlahan membaik, masyarakat yang berada di rumah sakit juga berangsur pulang ke rumah masing-masing," kata Sangka Daeng Nai (60).

Saat diruqyah, seorang warga kesurupan dan bercerita jika ada makhluk halus yang mencoba menghabisi nyawa orang-orang Garonggong.

Berita Rekomendasi

Menurut pria 60 tahun itu ustaz yang meruqyah warga berhasil mengusir makhluk halus yang mengganggu mereka.

Warga lain Suryani (35), mengaku saat warga diruqyah ia bercerita tentang adanya makhluk halus yang merasuki warga, dan ingin mengambil tumbal banyak di dusun Garonggong.

Suryani yang juga merupakan salah seorang yang terkena penyakit aneh ini, mengaku membaik usai diruqyah.

"Alhamdulillah setelah kami diruqyah semuanya tenang, dan beberapa warga yang sebelumnya juga sakit perlahan membaik seperti saya dan tiga orang anak saya," kata Suryani (35).

Plt Kadis Kesehatan Jeneponto dr Syafruddin Nurdin mengatakan, penyakit yang menjangkit warga dusun Garonggong merupakan penyakit langka di Jeneponto.

"Kemungkinannya ini sebagai sebuah penyakit yang kita anggap langka di Jeneponto," kata Syafruddin.

Syafruddin juga menyebut sudah ada tiga orang meninggal dunia akibat penyakit langka tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas