Tiga Bulan Berlalu, Kasus Pembunuhan Bocah Keterbelakangan Mental di Bolsel Masih Misteri
Sudah tiga bulan sejak ditemukannya jasad FB, namun hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BOLAANG UKI - Pembunuh FB, bocah 13 tahun asal Desa Kombot, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), Provinsi Sulut, hingga kini masih misterius.
Sudah tiga bulan belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Tapi, kabar terkini Polisi kembali akan memanggil para saksi, termasuk saksi baru.
Kapolsek Pinolosian, Iptu Herdi Manampiring mengatakan, kasus tersebut tetap menjadi prioritas untuk diungkap.
"Kami tetap prioritaskan, hanya saja karena kemarin ada pemilu jadi kami fokus kesana," ujarnya, Senin (13/5/2019) ketika dikonfirmasi TribunManado.co.id via sambungan telepon.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil beberapa saksi. Di antaranya ada saksi baru.
"Kami minta agar masyarakat bersabar. Serahkan kasus ini kepada kepolisian. Kami yakin kasus ini bisa diungkap," tutur Iptu Herdi Manampiring.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Senin 13 Mei 2019, Sagitarius Gila Bekerja, Aquarius Berlibur dengan Keluarga!
Buka Mata Batin Cari Pelaku
Mata Deliasa Triastika Bonde (23) terus memandangi pintu masuk rumahnya di Desa Kombot, Senin (11/3/2019).
Ia seakan menunggu kedatangan sang adik yang sudah dipanggil ilahi.
Baca: Cerita Cinta Prada DP dan Vera Oktaria Sebelum Pembunuhan Sadis Terjadi
Air matanya tiba-tiba jatuh, ketika menceritakan kejadian yang menimpa sang adik.
Deliasa Triastika Bonde (23) adalah kakak dari FB (13), gadis asal Desa Kombot yang ditemukan tewas di kebun tanpa busana.
"Fidya adalah adik yang paling bungsu dari kami berlima," ujarnya.
Keadaannya yang keterbelakangan mental membuat FB hanya di rumah dan menjaga ibunya.