Tiga Bulan Berlalu, Kasus Pembunuhan Bocah Keterbelakangan Mental di Bolsel Masih Misteri
Sudah tiga bulan sejak ditemukannya jasad FB, namun hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Editor: Dewi Agustina
Karena pelakunya masih bebas berkeliaran.
"Jangan sampai pelaku ini karena menganggap dirinya tak tersentuh hukum jadi bisa berbuat seenaknya. Makanya kami minta untuk Polda Sulut segera bertindak," ujar dia.
Sementara itu, Kapolsek Pinolosian Iptu Herdi Manampiring mengatakan bahwa pihaknya masih terus bekerja keras membongkar kasus ini.
"Kami tetap kerja dan mencari pelaku. Memang banyak tekanan yang datang pada kami dari masyarakat, tapi kami hanya minta untuk lebih bersabar," kata dia.
Menghilang 2 Hari
Sebelumnya diketahui, Warga Desa Kombot, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dihebohkan dengan penemuan mayat gadis bernama FB yang berusia 13 tahun dalam kondisi tanpa busana di Perkebunan Cengkih pada Selasa (5/2/2019)
Jasad tersebut ditemukan pertama kali oleh Saad Paputungan.
Dia mengatakan, peristiwa penemuan mayat tersebut berawal pada saat dirinya berangkat ke kebunnya yang tidak jauh dari desa.
"Setelah sampai ke kebun saya melihat gubuk di kebun sudah berantakan dan menemukan celana dalam milik perempuan," ungkap Saad Paputungan.
Merasa ada yang janggal, dia kembali ke kampung dan melaporkan hal tersebut kepada sejumlah warga.
"Kemudian bersama dua orang warga bernama Helmi Laimo (45) dan Ismail Paputungan (40) kembali ke gubuk," ungkapnya.
Setelah sampai di gubuk, Helmi Laimo dan Ismail Paputungan menelusuri jejak di antara semak yang rubuh seperti bekas orang yang menarik tumpukan daun kelapa mengarah ke jurang.
"Akhirnya kami melihat mayat anak perempuan telentang dan dalam kondisi telanjang," jelasnya.
Saad Paputungan bersama dua rekannya tersebut mendekati jasad tersebut untuk mengetahui identitasnya.
Baca: UPDATE Real Count KPU Pilpres 2019 Jokowi vs Prabowo, Data Masuk 78,48% Senin 13 Mei Pukul 07.30 WIB
Mereka kaget karena jasad tersebut mereka kenal. Korban sudah 2 hari tak kembali ke rumah.
"Kaget kami, kemudian melaporkannya kepada aparat setempat lalu dievakuasi," jelasnya.
Menurut keluarga, korban meninggalkan rumah di Dusun V Desa Kombot pada Minggu (3/2/2019) sekitar pukul 21.00 Wita.
Korban sempat terlihat pada pukul 21.30 Wita di Dusun I Desa Kombot.
Namun, hingga laru malam korban belum pulang ke rumah.
Keluarga korban terus mencarinya hingga Senin malam.
"Bersama anggota Polsek setempat mayat korban kita angkat ke pinggir jalan kemudian berkoordinasi dengan pihak Puskesmas lalu diangkut menggunakan mobil ambulans untuk dilakukan pemeriksaan secara medis," jelas Praka Irya anggota TNI setempat yang melakukan proses evakuasi.
Praka Irya mengungkapkan barang bukti berupa celana dalam dan baju milik korban yang memiliki keterbelakangan mental telah diamankan oleh Polsek Pinolosian.
Hasil pemeriksaan sementara oleh Joice NC Runtuwu di Puskesmas Pinolosian menemukan luka memar pada mata kanan, mulut dan hidung mengeluarkan belatung.
Seluruh badan mengalami luka gores dan lebam, kemaluan mengeluarkan darah dan belatung, dan terakhir kepala bagian belakang terdapat luka bekas hantaman benda tumpul.
Sehingga hasil pemeriksaan baik dokter dan aparat kepolisian menyimpulkan bahwa korban meninggal akibat tindak kekerasan dan pemerkosaan dan mulai melakukan penyelidikan siapa pelaku pembunuhan tersebut. (Tribun Manado/Nielton Durado)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Kasus Pembunuhan Bocah Fidyawati Bonde di Bolsel Masih Misteri