Istri Ketua KPU Cianjur Minta Maaf, Pengakuannya Disekap OTK Ternyata Cuma Rekayasa
Melalui sebuah video, Yanti Hera Susanti meminta maaf kepada semua pihak atas rekayasa yang telah ia perbuat.
Editor: Dewi Agustina
Satreskrim Polres Cianjur masih mendalami kasus dugaan penyekapan itu.
Berdasarkan informasi, kejadian tersebut berawal saat Yanti menjalankan salat Isya.
Tiba-tiba dua orang tak dikenal masuk ke rumahnya yang saat itu hanya dihuni anak semata wayangnya yang masih kecil.
"Pelakunya dua orang, keduanya memakai penutup muka. Mereka masuk lewat pintu depan, karena saya lupa belum mengunci pintu. Pelaku langsung saja masuk dan menyekap saya dengan mengikat saya dengan tali tambang plastik," kata Yanti, kepada wartawan, Jumat (24/5/2019) dini hari.
Setelah mengikatnya, lanjut Yanti, kedua pelaku langsung menyeret dirinya ke bagian belakang rumah.
"Pelaku sempat meminta saya untuk menelepon suami saya yang saat itu masih ada urusan di luar rumah,” ujarnya.
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Budi Nuryanto mengatakan, pihaknya juga masih menyelidiki laporan adanya penyekapan istri ketua KPU.
"Kami sedang lidik, untuk mengetahui motif dari penyekapan ini," kata Budi.
Baca: Bahagianya Abdul dan Ismail Dijanjikan Modal oleh Jokowi Pasca Dagangannya Dibakar Perusuh
Mana Hilman?
Kejadian penyekapan istri Ketua KPU Cianjur Hilman Wahyudi, Yanti, masih menyisakan misteri.
Dua pelaku yang melakukan penyekapan terhadap Yanti sama sekali tak mengambil barang berharga dari rumah Ketua KPU Cianjur di Kampung Karangtengah, RT 02/09, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.
Seorang saksi mata, Dadan Bunyamin (49) mengatakan, telepon genggam milik istri Ketua KPU pun masih ada beserta barang berharga lainnya di dalam rumah.
"Saya juga bingung motifnya apa para pelaku itu, karena tak ada barang hilang dari rumah Ketua KPU Cianjur," kata Dadan, Jumat (24/5/2019).
Dadan mengatakan, dari penuturan istri Ketua KPU yang ditolongnya, para pelaku hanya berteriak, mana Hilman, mana Hilman.