Istri Ketua KPU Cianjur Minta Maaf, Pengakuannya Disekap OTK Ternyata Cuma Rekayasa
Melalui sebuah video, Yanti Hera Susanti meminta maaf kepada semua pihak atas rekayasa yang telah ia perbuat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Drama penyekapan terhadap istri Ketua KPU Cianjur, Yanti Hera Susanti (39) ternyata cuma rekayasa belaka.
Melalui sebuah video, Yanti Hera Susanti meminta maaf kepada semua pihak atas rekayasa yang telah ia perbuat.
Melalui video berdurasi 37 detik, pagi ini Yanti Hera Susanti memberikan klarifikasi drama penyekapan dirinya.
"Saya mohon maaf atas rekayasa yang telah saya perbuat," ujar Yanti dalam video tersebut.
Kapolres Cianjur AKBP Soliyah yang mengatakan, walaupun Yanti sudah jujur, pihaknya mengaku tetap melakukan pendalaman dan penyidikan untuk mengetahui motif yang sebenarnya sehingga Yanti melakukan hal tersebut.
"Apabila suami tidak menuntut dan karena tidak ada yang dirugikan, saya akan mengembalikan permasalahan ini ke pihak keluarganya," kata Soliyah, Sabtu (25/5/2019).
Kapolres menduga kasus ini mencuat dan murni karena masalah keluarga.
Namun pihaknya menunggu hasil dari pihak keluarga untuk mengkonfirmasi lebih lanjut.
Baca: Di Gedung Mahkamah Konstitusi, Tim Hukum Prabowo-Sandi Bertanya Apa Maksudnya Diblokade Seperti Ini
Disekap Saat Salat
Kasus penyekapan yang dialami istri ketua KPU Cianjur Hilman Wahyudi bernama Yanti membuat publik heboh.
Pasalnya, pelaku yang menyekap Yanti itu sampai mengikat Yanti di tiang di bagian belakang rumahnya.
Seorang saksi bernama Dadan Bunyamin (39) yang sehari-harinya berjualan mi ayam mengatakan awalnya ia mendengar Yanti, istri Ketua KPU Cianjur itu tiba-tiba berteriak di malam hari.
"Saya lewat belakang rumah, saya mendengar Ibu Yanti teriak, anaknya Aria masih di dalam," ujar Dadan Bunyamin, yang sehari-hari sebagai penjual mi ayam ini saat ditemui di rumahnya, Jumat (24/5/2019).
Dadan mengatakan, ia beberapa saat melihat ke dalam rumah memperhatikan situasi apakah pelaku masih berada di dalam.